Kemenperin Bakal Tumbuhkan Wirausaha Baru di Tanah Papua

Oleh : Ridwan | Selasa, 17 Desember 2019 - 15:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) terus berupaya menumbuhkan wirausaha baru di seluruh wilayah penjuru Tanah Air, termasuk Papua.

"Salah satu program unngulan Ditjen IKMA tahun depan dalah meningkatkan enterpreneur di Tanah papua," kata Direktur Jenderal IKMA Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih kepada Industry.co.id di Jakarta, Selasa (17/12).

Saat ini, lanjut Gati, pihaknya tengah mempersiapkan pelatihan-pelatihan bagi calon wirausaha baru di Papua. Namun, kata Gati, masih ada tantangan yang harus diselesaikan salah satunya terkait pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) disana. "IKM disana, itu yang masih menjadi persoalan buat kami. Tetapi kami tidak pantang menyerah," ungkapnya.

Dijelaskan Gati, pihaknya saat ini tengah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Daerah di Papua untuk mengetahui penyaluran dan besaran Dana Alokasi Khusus (DAK) di Papuu seperti apa. "Kita lagi evaluasi kerja sama dengan Pemda-pemda untuk mengetahui DAK disana seperti apa," terang Gati.

Gati ingin Papua dapat memanfaatkan potensi alam dengan berwirausaha industri, selain itu juga menjadikan sumber daya manusia (SDM) unggul di Tanah Papua dengan keahlian yang diberikan.

Sebelumnya, Direktur Industri Kecil dan Menengah Kimia Sandang Kerajinan dan Industri Aneka Kementerian Perindustrian E Ratna Utarianingrum mengatakan, pelatihan untuk para perajin di Papua hendaknya dilakukan dengan memperhatikan tingkat keahlian perajin. "Jangan yang sudah mahir diberi pelatihan itu-itu saja," ujarnya.

Dengan demikian, kata Ratna, pelatihan yang digelar seharusnya diberikan pada perajin yang level keahliannya sama atau setara, agar mereka bisa mendapatkan tambahan kemahiran dan keterampilan. "Artinya, kelas pelatihan bagi yang mahir dan belum terlalu mahir dipisahkan," jelasnya.

Ratna juga mengingatkan pentingnya pemanfaatan teknologi informasi untuk mempromosikan dan memasarkan hasil kerajinan para perajin Papua dengan memanfaatkan media sosial seperti YouTube dan portal-portal penjualan online.

"Selain itu, tentu perlu ada evaluasi setiap program dan kegaiatan yang dilakukan, dan mendengarkan umpan balik dari organisasi atau orang lain," tutup Ratna.