Bank Permata Incar Potensi Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam

Oleh : Wiyanto | Jumat, 06 Desember 2019 - 08:45 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Bank Permata menyebutkan di tengah perekonomian global yang tidak pasti, merupakan tugasnya sebagai bank pilihan nasabah untuk memberikan wawasan mengenai peluang dan tantangan dalam perekonomian Indonesia maupun global di tahun mendatang.

"Sekaligus mengambil momentum pemerintahan baru, kami berharap insight yang diberikan oleh para narasumber yang kami hadirkan hari ini baik dari OJK maupun pelaku industri yang diwakili oleh KADIN dan venture capitalist, Northstar Group membuka pandangan optimisme baru dalam kelangsungan bisnis di tahun 2020.” ujar Direktur Utama PermataBank, Ridha DM Wirakusumah di Jakarta, Kamis (6/12/2019).

Melihat kembali tahun 2018, perekonomian global mengalami perlambatan pertumbuhan sebesar 3,6% year-on-year (y-o-y), dibandingkan 2017 yang mampu tumbuh sebesar 3,8% y-o-y. Meningkatnya ketidakpastian global yang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain memanasnya hubungan bilateral antar negara hingga kondisi politik suatu negara menjadi faktor utama perlambatan tersebut. Hal tersebut tentu berdampak pada kinerja ekspor non-migas Indonesia yang masih didominasi oleh barang mentah.

Dalam kesempatan ini PermataBank juga mendukung kebijakan pemerintah untuk memperkuat perekonomian Indonesia dengan meluncurkan PermataReksus DHE SDA, Rekening Khusus Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam. Dimana nasabah dapat membuka rekening baru atau mengubah kode produk menjadi Reksus DHE SDA/DHE iB SDA dengan syarat dan ketentuan bank. Pengenalan ini diberikan kepada nasabah dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia No. 1 tahun 2019 dan diperkuat melalui PBI No. 21/3/PBI/2019 mengenai kewajiban penerimaan Devisa Hasil Ekspor (DHE) atas transaksi Sumber Daya Alam (SDA) mencakup pertambangan, perkebunan, kehutanan dan perikanan, ke dalam suatu rekening khusus.