INDUSTRY.co.id - Jakarta - Secara teknikal IHSG tertahan pada level resistance MA50 setelah Indikator Stochastic dan RSI mulai menjenuh diarea overbought. Meskipun indikasi masih cukup positif apabila mampu break out MA50 yang juga sekaligus break out bearish trend jangka pendek berpotensi menguji MA200.

"Sehingga kami perkirakan IHSG berpeluang menguat dengan support resistance 6140-6120," ujar analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi di Jakarta, Kamis (5/12/2019).

Saham-saham yang masih dapat dicermati yakni; JPFA, HOKI, BNLI, TLKM, SRIL, PTPP, ACES, MAPI, ESSA.

IHSG (-0.34%) ditutup turun 21.02 poin kelevel 6112.88 dengan saham-saham sektor konsumer (-1.27%) dan Trading (-0.58%) menjadi penekan pergerakan IHSG meskipun Infrastruktur (+0.80%) dan Pertambangan (+0.61%) naik. Bearishnya bursa saham regional menjadi katalis utama. Keresahan terhadap perdagangan AS-China merambah kesemua penjuru setelah AS mengancam menaikan tarif apabila tidak terjadi kesepakatan hingga tengah Desember tahun ini. Investor asing melakukan aksi jual sebesar 165.63 miliar rupiah. Saham BBNI, BBRI dan ICBP menjadi yang top net sell value.