Kewirausahaan Menjadi Semakin Sulit, President University Canangkan Program Ini

Oleh : Baiq Alfia Nur Chandra Mustika | Selasa, 19 November 2019 - 18:21 WIB

INDUSTRY.co.id, Cikarang. Tidak dipungkiri lagi bahwa di era modern seperti saat ini, kewirausahaan menjadi suatu hal yang semakin sulit untuk dijalani. Dilansir dari situs theFunded.com- sebuah situs dimana para wirausahawan dapat mereview para investor, mengatakan:

“Dibandingkan ketika saya memulai perusahaan pertama saya pada tahun 1994, banyak hal menjadi sulit secara eksponen bagi para wirausahawan. Beberapa hal seperti semakin banyaknya aturan, semakin berkurangnya likuiditas, semakin sulitnya kondisi tenaga kerja, dan lain – lain,”

“Pada tahun 1994, ketika itu saya masih menjadi pemula, untuk menjadi seorang wirausahawan merupakan suatu hal yang rumit, sulit, dan membuat stress. Akan tetapi jika dibandingkan dengan kondisi saat ini, kondisi saya masih sangat lebih mudah. Satu-satunya alasan yang dapat membuat saya membangun perusahaan ke-7 dan ke-8 saya dalam waktu dekat ini adalah karena saya mempunya 15 tahun pengalaman dalam memulai dan menjalankan perusahaan yang saya bangun. Jikalau saya memulai dari nol di pasar zaman sekarang, saya tidak akan mampu untuk melakukannya.”

Ressi yang juga merupakan seoarang pendiri situs theFunded.com juga menambahkan:“Sejujurnya, saya berpikir bahwa wirausahawan di zaman sekarang mendapatkan perjanjian yang belum matang. Kebanyakan dari mereka adalah korban dari perilaku yang bersifat eksploitatif dan predatoris. Para investor banyak yang memanfaatkan posisi mereka kepda wirausahawan pencari modal. Tapi situasi ini bukan hanya diakibatkan oleh mereka [investor], factor-faktor lain seperti penyelenggara peraturan, jasa, dan lainnya juga terlibat secara keseluruhan.”

Ia juga menggarisbawahi mengenai sekolah-sekolah yang tidak mengajarkan kewirausahaan dengan baik. Peraturan hukum yang secara terus menerus membuat kewajiban baru yang dapat membuat kehidupan para investor menjadi lebih sulit.

“Jika kita dapat mengeliminasi semua hal memusingkan yang bersumber dari lapisan-lapisan birokrasi modern untuk memulai sebuah perusahaan dan memperbolehkan para pendiri perusahaan tersebut untuk lebih focus terhadap inti dari tantangan bisnis, [saya percaya] bahwa kemungkinan untuk sukses akan meningkat secara dramatis,” sambungnya.

Sejalan dengan hal tersebut, President University telah menjadi salah satu pioneer dalam hal wirausaha. Melihat kondisi yang tidak mendukung untuk peluang terbukanya sebuah usaha, President University telah mewajibkan mata kuliah “Corporate Entrepreneurship” untuk semua jurusan. Hal ini telah menjadi ambisi dari President University untuk mencetak lulusan-lulusan yang nantinya akan menjadi pengusaha. Ir. Dwi Larso, MSIE., Ph.D., yang merupakan Wakil Rektor Bidang Akademik President University mengatakan, “Untuk menjadi bangsa yang maju dan makmur, Indonesia membutuhkan 5 juta pengusaha.

President University betekad memberikan yang terbaik melalui kontribusinya dengan mencetak pengusaha-pengusaha baru. Kami mendorong dan memfasilitasi mahasiswa agar berani mencetuskan ide-ide dan kreativitasnya, serta mengeksekusinya melalui incubator bisnis yang sudah kami siapkan. Dengan cara seperti inilah, setelah lulus mahasiswa bias langsung menciptakan lapangan kerja baru. Inilah aspirasi yang berkembang di kalangan mahasiswa kami, yang berasal dari generasi Y dan Z.”