SIAL INTERFOOD Jadi Ajang Promosi Industri Mamin Nasional ke Luar Negeri

Oleh : Ridwan | Selasa, 12 November 2019 - 07:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pameran berskala internasional makanan, minuman, jasa boga, hotel, restoran dan cafe, serta bakery, The Global Food Marketplace atau Salon Internasional de I'alimentation (SIAL INTERFOOD) akan kembali digelar di Jakarta Internasional Expo Kemayoran (JIExpo), Jakarta pada 13-16 November 2019.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan bahwa industri makanan dan minuman dalam negeri siap unjuk gigi dalam pameran berskala internasional tersebut.

"Ini adalah pameran internasional yang akan mendatangkan buyer potensial. Sehingga kita bisa mempromosikan industri makanan dan minuman nasional ke dalam maupun luar negeri," kata Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Abdul Rochim di Jakarta (11/11).

Dijelaskan Rohim, industri makanan dan minuman menjadi salah satu industri unggulan dalam mendongkrak pertumbuhan industri, maupun pertumbuhan ekonomi.

Kontribusi industri ini mencapai 36,49 persen terhadap pertumbuhan industri nonmigas hingga triwulan III/2019, di mana angkanya lebih tinggi dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang angkanya 35,36 persen.

Untuk itu, Kemenperin mendorong peningkatan industri makanan dan minuman, salah satunya dengan mendukung penyelenggaraan pameran di dalam maupun luar negeri.

"Dengan demikian, diharapkan ekspor industri makanan dan minuman dapat terus meningkat melalui promosi pada pameran-pameran yang diikuti," terangnya.

Chief Executive Officer Krista Exibition Daud Dharma Salim menjelaskan, SIAL INTERFOOD merupakan sebuah platform bisnis yang menyediakan peluang bagi seluruh peserta pameran untuk mempromosikan produk, melakukan bisnis dan mencari solusi untuk kebutuhan bisnis.

"Ajang ini akan diikuti oleh 82.000 pengunjung dari dalam maupun luar negeri dengan menampilkan 28 sektor antara lain produk susu dan telur, keju, daging, ikan dan produk hasil laut, mesin kopi, mesin kasir, serta produk lainnya," ujar Daud.

Adapun pameran tersebut akan diikuti oleh 880 perusahaan yang berasal dari 30 negara, yakni Australia, Argentina, Belanda, Belgia, China, Dubai, Ekuador, India, Indonesia, Italia, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Kuwait dan lain sebagainya.

"65 persen peserta pameran merupakan industri makanan dan minuman dari dalam negeri," tutup Daud.