Tingkatkan Kapabilitas Keamanan Siber, STSN Gelar WRECK-IT

Oleh : Hariyanto | Selasa, 05 November 2019 - 16:06 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN) menggelar kegiatan Wreck Information Technology (WRECK-IT), rangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mahasiswa STSN dan masyarakat umum dalam rangka meningkatkan kapabilitas dan kemampuan di bidang keamanan siber, diantarnya melalui perlombaan Capture The Flag (CTF), Cyber War Games (CTF), dan Seminar tentang Tren Keamanan Siber oleh para pakar keamanan siber. 

Kegiatan WRECK-IT yang merupakan bentuk kerjasama antara STSN dengan Bank Sinarmas ini, dibuka oleh Ketua STSN, Chrisyanto Noviantoro, S.H., M.H,. 

"WRECK-IT merupakan upaya peningkatan kesadaran keamanan informasi bagi masyarakat, sehingga kejadian yang berdampak negatif pada kenyamanan dan keamanan berinteraksi di dunia maya dapat diminimalisir," kata Ketua STSN, Chrisyanto Noviantoro di Akmani Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2019).

Peningkatan serangan siber setiap tahunnya menyebabkan negara rentan menjadi korban. Oleh karenanya, lanjut Chrisyanto, dibutuhkan tenaga-tenaga yang handal di bidang keamanan siber. Idealnya, Indonesia memiliki 1,5 juta tenaga ahli keamanan siber untuk mengawal ranah siber secara nasional. 

"Akan tetapi, sampai saat ini SDM di Indonesia masih sangat kurang. Lembaga pendidikan yang menyediakan jurusan keamanan siber juga masih terbatas di beberapa universitas," ungkapnya.

WRECK-IT terdiri dari serangkaian kegiatan, diantaranya Capture The Flag (CTF). CTF merupakan kompetisi di bidang keamanan siber yang diikuti oleh 169 tim yang terdiri dari berbagai komunitas siber, mahasiswa, dan aktifis keamanan siber dari seluruh Indonesia. Tahap awal, CTF dilakukan secara online melalui pemecahan soal-soal tentang keamanan siber. 

Selanjutnya, dipilih 10 tim terbaik untuk mengikuti babak final berupa Cyber War Games, yaitu kompetisi simulasi dalam melakukan serangan dan membobol sistem yang telah disediakan. Selain kegiatan CTF, peserta juga memperoleh edukasi dan literasi oleh berbagai pakar keamanan siber. 

Berbagai narasumber dan pakar di bidang keamanan siber dihadirkan dalam kegiatan tersebut, diantaranya Anton Setiyawan (Direktur Proteksi Ekonomi Digital BSSN), pakar keamanan siber Gildas Deograt Lumy, dan Onno Widodo Purbo.

Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN) merupakan perguruan tinggi kedinasan di bawah Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang menyelenggarakan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat berkualitas tinggi di bidang keamanan siber dan sandi negara. 

"Kekhususan STSN sebagai sentra pendidikan keamanan siber dan sandi negara di Indonesia. STSN senantiasa berpartisipasi dalam mencetak generasi-generasi punggawa keamanan siber yang handal, tangguh, dan kompeten untuk mengisi sumber daya manusia yang ditempatkan di seluruh unit kerja di BSSN," kata Ketua STSN.

Kegiatan WRECK-IT merupakan salah satu bentuk pengabdian STSN kepada masyarakat melalui edukasi, literasi, dan kampanye security awareness, serta budaya keamanan siber di era keterbukaan informasi. Dengan adanya kompetisi-kompetisi dan seminar yang digelar, masyarakat akan mengetahui update dan tren dunia siber, serta memperoleh pengetahuan untuk berselancar di dunia siber dengan aman.