Jamin Ketahanan Pangan, Kadin Siap Dorong Industrialisasi Berbasis Agroindustri

Oleh : Ridwan | Selasa, 05 November 2019 - 11:41 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia terus berupaya mendorong industrialisasi berbasis agroindustri. Hak tersebut untuk menjamin ketahanan pangan Indonesia ke depan.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Agribisnis, Pangan dan Kehutanan Franky O. Widjaja saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Agribisnis, Pangan dan Kehutanan, serta Bidang Pengolahan Makanan & Industri Peternakan di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (5/11).

Menurut Franky, agroindustri akan membantu meningkatkan produktivitas dan daya saing pertanian nasional.

"Strategi industrialisasi berbasis agroindustri perlu dipersiapkan dengan matang," ujarnya.

Dijelaskan Franky, daya saing juga akan mendorong ekspor bagi produk pertanian Indonesia. Pengolahan hasil industri pertanian hingga barang jadi akan memberikan nilai tambah bagi produk pertanian.

"Peningkatan produksi juga berkaitan dengan bibit. Perlu ketersediaan bibit unggul dengan produksi besar untuk menjamin produksi pertanian terjaga," terang Franky.

Bibit dan benih bersertifikat yang masih sangat terbatas. Franky bilang itu akan berakibat pada harga yang cukup mahal dan banyaknya impor bibit untuk memenuhi kekurangan pasokan.

Payung kebijakan yang mengatur tentang pembibitan dan perbenihan komoditas pangan secara nasional juga diperlukan agar dapat terkoordinasi. Mulai dari pengadaan, pendistribusian, penyimpanan hingga cara menanamnya.

Pemerintah juga perlu menumbuhkembangkan industri bibit dan perbenihan dengan memberikan insentif khusus. Pasalnya bibit dan benih impor dinilai tidak sesuai dengan pertanian Indonesia.

Sementara itu Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pengolahan Makanan dan Industri Peternakan Juan Permata Adoe menekankan pentingnya pertumbuhan investasi di subsektor pangan. Hal itu dapat menciptakan nilai tambah keuntungan bagi petani dan peternak.

Data Kementerian Perindustrian menyebutkan sektor makanan menjadi penyumbang utama penanaman modal dalam negeri (PMDN) senilai Rp 7,1 triliun.  Tidak hanya dalam negeri, industri makanan juga menjadi kedua terbesar penanaman modal asing (PMA) senilai US$ 376 juta pada kuartal I-2019.

"Kita harapkan investasi di sektor pangan terus tumbuh, tentunya ini perlu didorong dengan kebijakan fiskal dan insentif yang baik," kata Juan.

Investasi juga perlu didorong dengan infrastruktur pembiayaan bagi sektor pertanian. Perlu skema pembiayaan yang lebih kompetitif.

Ketua Pelaksana Rakornas, Franky Welirang mengatakan selain melibatkan Dewan Pengurus Kadin seluruh Indonesia di sektor agribisnis, Rakornas juga akan menghadirkan para pemangku kepentingan lainnya seperti pemerintah, asosiasi dan himpunan bisnis, petani, korporasi, perbankan dan lembaga keuangan hingga anggota parlemen dan banyak lagi.

"Semuanya berkumpul di Rakornas ini, sedikitnya ada 200 peserta. Bersama-sama akan merumuskan rekomendasi untuk mensinergikan program dunia usaha dengan pemerintah," pungkas Franky Welirang.