Awal Pekan IHSG Bergerak Melemah

Oleh : Wiyanto | Senin, 04 November 2019 - 08:12 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Secara teknikal IHSG break out level support Moving Average 50 hari namun masih tertahan dikisaran support 6200. Indikator stochastic bearish dengan momentum indikator RSI yang meluncur mendekati area oversold. Histogram dan Signal line mengkonfirmasi pelemahan pada indikator MACD.

"Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi kembali bergerak melemah apabila break level 6200 dengan support resistance 6170-6250," ujar analis Reliance Sekuritas Indonesia di Jakarta, Senin (4/11/2019).

Saham-saham yang cukup menarik secara teknikal diantaranya; SSMS, CPIN, UNVR, MYOR, HOKI, BBTN, PGAS, ACES, MAPI.

IHSG (-0.34%) ditutup melemah 21.13 poin kelevel 6207.19 dengan pelemahan dipimpin sektor Aneka Industri (-1.86%) dan Pertambangan (-1.80%) sedangkan penguatan dipimpin oleh Industri Dasar (+1.34%) dan Keuangan (+0.33%). Turunnya mayoritas harga tambang dan laporan laba kuartal ke-3 dari beberapa perusahaan tambang yang turun menjadi faktor negatif. TINS (-8.43%) dan ESSA (-6.54%) turun setelah laba bersih 9 bulan tahun 2019 turun signifikan.

Dimana TINS mengalami penurunan laba sebesar 168.8% dan ESSA sebesar 63.0% secara year on year. Sedangkan Industri Dasar menguat pada saham-saham peternakan setelah diperpanjangnnya DOC hingga akhir Oktober 2019 diperkiran membawa dampak positif untuk sebulan kedepan. Data indeks kinerja sektor manufaktur turun signifikan kelevel 47.7 dari 49.1 yang merupakan data manufakturing PMI terendah sejak tahun 2015. Selain itu inflasi juga menunjukan perlambatan dengan dirilis melambat sebesar 3.13% secara YoY menjadi katalis negatif IHSG diakhir pekan. Investor asing masih melakukan aksi jual sebesar 215.30 miliar rupiah.