GIMNI: Ada Peningkatan Permintaan CPO Olahan Tahun Ini

Oleh : Hariyanto | Rabu, 15 Maret 2017 - 14:31 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Upaya peningkatan produk hilir atau turunan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) ke pasar ekspor mulai menampakan hasil.

"Ada peningkatan permintaan ekspor CPO olahan di tahun ini. Target pertumbuhan produk CPO olahan tahun ini diperkirakan mencapai 10% dibanding tahun lalu," kata Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Sahat Sinaga, di Jakarta, Rabu (15/3/2017).

Produk olahan CPO yang banyak peminatnya di pasar ekspor, yaitu minyak sawit olahan yang telah dimurnikan atau RBD Palm Oil. Produk ini merupakan bahan baku untuk membuat minyak goreng.

"Selain itu, minyak sawit olahan cair juga banyak diminati untuk bahan baku kimia atau oleochemical. Sebagian besar produk CPO olahan masih diperuntukkan bahan baku makanan, dan sisanya untuk industri kosmetik dan plastik," tutur Sahat.

Sahat menambahkan, pasar tujuan ekspor produk CPO olahan ini adalah Asia Tengah seperti India dan Pakistan serta negara Timur Tengah. Produk CPO olahan juga banyak diminati pasar Uni Eropa, namun sulit untuk digarap karena harga yang ditawarkan terlalu rendah sehingga banyak eksportir yang melirik pasar lainnya.

"Besarnya ekspor CPO olahan menandakan sektor hilirisasi kelapa sawit semakin bergairah di Tanah Air. Diperkirakan, porsi ekspor CPO mentah bakal terus menurun secara alamiah," ujarnya.

Berdasarkan data Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit tahun lalu, ekspor CPO mentah semakin mengecil. Tercatat, ekspor CPO mentah hanya sekitar 5 juta ton atau hanya 17,69% dari total ekspor 28,26 juta ton, jumlah ini jauh lebih kecil ketimbang ekspor CPO mentah 2015 yang mencapai 7,21 juta ton atau 27,32% dari total ekspor yang mencapai 26,39 juta ton.

Tren ini diprediksi bakal terus berlanjut tahun ini karena ekspor CPO mentah per Januari 2017 hanya 670.000 ton atau 20,55% dari total ekspor sebesar 3,26 juta ton. (Hry/ Imq)