Kawsan Industri Jababeka Ikuti Program CSR-PKBL Jabar

Oleh : Herry Barus | Rabu, 15 Maret 2017 - 03:58 WIB

INDUSTRY.co.id - Bandung- Sebanyak 131 perusahaan yang terdiri dari tiga perusahaan BUMD, 40 perusahaan BUMN dan 88 perusahaan swasta mengikuti program Corporate Social Responsibility (CSR)-Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang digagas Pemprov Jawa Barat.
        
"Ada 117 kegiatan atau proyek CSR-PKBL Tahun 2016 yang berasal dari 36 dari 131 perusahaan di Jawa Barat yang bergabung dalam CSR-PKBL ini," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, di Kota Bandung, Selasa (14/3/2017)
        
Gubernur yang akrab disapa Aher ini menghadiri acara Peresmian Bersama Proyek-Proyek CSR-PKBL Jawa Barat Tahun 2016 sekaligus Pemecahan Rekor MURI Penandatangan Prasasti Terbanyak secara serentak, di Hotel Intercontinental Dago Bandung.
        
"Ini menjadi peristiwa monumental karena akan dicatatkan dalam rekor MURI dengan kategori' Penandatangan Prasasti Terbanyak Secara Serentak', yakni dengan penandatangan 117 buah prasasti," ujar Aher.
         
Ia menuturkan Tim Fasilitasi CSR-PKBL Jawa Barat juga telah melakukan diseminasi kepada enam Kawasan Industri di Jawa Barat, antara lain Kawasan Industri Jababeka, Kawasan Industri KIIC, Kawasan Industri MM2100.
        
Kemudian Kawasan Industri Suryacipta, Kawasan Industri dan Pergudangan Marunda Center, dan Kawasan Industri EJIP, sebagai upaya penyebarluasan informasi terkait program dan kegiatan CSR yang di fasilitasi oleh Pemerintah Provinsi  Jawa Barat.
        
Menurut dia, capaian investasi program kegiatan CSR-PKBL Jawa Barat sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2016  telah mencapai sebesar Rp1,12 triliun.
        
"Oleh karena itu, Insya Allah ke depan, program ini akan terus diperluas dan dikembangkan," kata dia.
        
Berkenaan dengan peresmian bersama yang dilaksanakan pada hari ini, yang merupakan tahun ke-enam sejak dikukuhkannya Deklarasi Komitmen Bandung pada tanggal 14 Januari 2011, Aher sangat menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada perusahaan yang telah bersinergi dengan pemerintah daerah melalui Tim Fasilitasi CSR-PKBL Jawa Barat yang diinisiasi oleh Bappeda Provinsi Jawa Barat, khususnya dalam pelaksanaan program CSR-PKBL Tahun 2016.
        
Ia mengatakan Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi besar, dengan segala potensi dan tantangan yang dimiliki dan berdasarkan data BPS Jawa Barat tahun 2016, perekonomian Jawa Barat tahun 2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp1.652,59 triliun.
         
Menurut dia, ekonomi Jawa Barat tahun 2016 tumbuh 5,67 persen (meningkat dibanding tahun 2015 sebesar 5,04 persen) dan laju inflasi tahun 2016 sebesar 2,75 persen, serta realisasi investasi PMA dan PMDN periode Januari sampai September Tahun 2016 di Jawa Barat sebesar Rp111,405 triliun (meningkat Rp7,931 triliun dari periode yang sama).
         
Realisasi investasi tersebut terdiri dari Rp60,330 triliun PMA, Rp22,260 triliun PMDN Wajib LKPM, serta Rp28,815 triliun PMDN Non LKPM, serta dengan jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 307.745 orang tenaga kerja (meningkat 26.160 orang dari tahun 2015).
        
Selain itu, lanjut Aher, pada Bidang Pendidikan, Provinsi Jawa Barat telah mengalami banyak kemajuan, diantaranya ditunjukan dengan rata-rata lama sekolah (7,86 tahun), dengan harapan lama Sekolah (12,15 tahun).
        
Berbagai upaya terobosan dilakukan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan Jawa Barat, antara lain pembangunan 20.000 ruang kelas baru, melanjutkan proses penegerian tiga perguruan tinggi swasta dan penerapan skema pendidikan tinggi di luar domisili (PDD) ITB, IPB dan UNPAD, membangun dan mengembangkan model SMK berbasis pesantren serta Pembangunan Kobong.
        
Sementara itu, pada Bidang Kesehatan juga terus mengalami kemajuan yang ditunjukan dengan Angka Harapan Hidup Tahun 2015 mencapai 72,41 Tahun dan berbagai upaya terobosan dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan, diantaranya membangun Puskesmas mampu PONED Revitalisasi dan dana operasional bagi posyandu, serta Alih status dan alih kelola beberapa RSUD di Jawa Barat.