Penghargaan Bergengsi Indonesia Multifinance Award 2019 Kembali Digelar

Oleh : Hariyanto | Jumat, 11 Oktober 2019 - 20:40 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Industri multifinance kian jeli melihat peluang dan tantangan di era digital 4.0 untuk terus meningkatkan efektivitas dalam berbisnis sehinggaterus menorehkan prestasi dan kinerja baik.

Dunia industri tengah memasuki era baru yang disebut Revolusi Industri 4.0. Tak hanya ramai jadi perbincangan dunia, tapi gaung soal industri generasi keempat ini juga terus dibahas di Indonesia. Era digital telah memulai masanya. Dunia industry juga harus bisa bangkit dan ikut bersama didalamnya.

Mengambil tema "Opportunities & Challenge For Finance Companies, The New Economy & Digital Finance Era", Majah Economic Review meyelenggarakan even penghargaan bergengsi Indonesia Multifinance Award -VII-2019 (IMA-VII-2019) yang bertempat di Mawar I Ballroom lt 2 , Balai Kartini, Jumat (11/10/2019) sebagai salah satu apresiasi terhadap perusahaan-perusahaan yang mampu melakukan pengembangaan bisnisnya dan kinerja positif dan meningkatkan pertumbuhan sektor nonkeuangan atau perusahaan pembiayaan. 

"Karenanya banyak tantangan yang menanti, jika tidak bersiap diri maka segera siapkan diri untuk mundur dari dunia bisnis ini. Karena Era digital ini kejam, untuk mereka yang tidak mampu menguasainya," kata Guru Besar Keuangan & Investasi, IPMI Int.Business School Prof.Ir. Roy Sembel, MBA,PhD,CSA selaku Ketua Dewan Juri Indonesia Multifinance Award 2019.

"Oleh karenanya yang menjadi masalah revolusi industri 4.0 di Indonesia adalah memang karena sumber daya manusia nya yang tidak memadai untuk bisa menguasai. Karena dengan hadirnya Era digital ini, era perdagangan bebas pun juga telah dimulai, dimana akan banyak membuka  peluang dan tantangan yang juga tidak bisa dibilang sedikit yang akan di hadapi dalam era digital ini," lanjutnya.

Roy berharap, semua stakeholder dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 harus terlebih dahulu memahami pasar dan memetakan karakteristik dari 'the underserved market' alias pasar yang belum terlayani dengan baik oleh pemanfaatan teknologi.

“Sehingga kami berharap para pelaku usaha di bidang multifinance khususnya yang telah meraih IMA 2019 harus melihat peluang dan tantangan di era digital 4.0 ini untuk terus meningkatkan efektivitas dalam berbisnis. Selektivitas juga merupakan hal yang penting. Semoga tahun depan dapat semakin lebih baik dari tahun berprestasi kali ini,” ungkapnya.

Dalam penghargaan Indonesia Multifinance Award-VII- 2019 ( IMA-VII- 2019) yang telah memasuki tahun ke tujuh ini, penilaian dewan juri didasarkan kepada sejauh mana perusahaan dianggap telah sukses dalam kinerjanya yang dilihat dari kategori CEO dan  Perusahaan Multifinance berdasarkan : Aset Perusahaan , Jenis Multifinance) dan Kepemilikan Saham Perusahaan ( Pemerintah, BUMN, Anak Perusahaan BUMN, BUMD, Swasta).

Penyelenggaraan event penghargaan yang dihadiri oleh BOC, CEO, BOD, Asosiasi, Akademisi, Pers ini dimulai dengan diskusi panel para CEO/BOD penerima IMA-VII-2019, yang turut dihadiri pula oleh Executive Director-IPMI International Business School Prof. Ir. M. Aman Wirakartakusumah, M.Sc., Ph.D, Direktur Pengawasan Lembaga Pembiayaan IKNB - OJK Yustianus Dapot serta para CEO/ BOD Penerima IMA-VII-2019.

“Indonesia Multifinance Award-VII- 2019 ( IMA-VII- 2019) adalah menjadi apresiasi & Penghargaan Tertinggi yang diberikan kepada Perusahaan Multifinance di Indonesia. Dewan juri telah melaksanakan tugasnya dengan berkompenten. Kedepan tantangan di industri pembiayaan masih cukup besar, dimana tantangan teknologi informasi yang sudah menyebar penuh diseluruh dunia, masih harus terhambat karena sumber daya manusia yang masih kurang," ungkap Pendiri Economic Review Hj.Irlisa Rachmadiana,SSn,MM.

"Pada era digital yang kita percayai akan memberikan dampak baik bagi Indonesia ini, masih belum terealisasi dengan baik. Padahal kita ketahui bersama peluang merupakan sebuah berita yang sangat baik bagi para pengembang bisnis, dalam hal ini masyarakat.Kami harapkan perusahaan-perusahaan pemenang ini akan terus meningkatkan Prestasi dan Peran pentingnya dalam pembangunan perekonomian nasional, baik melalui peningkatan   kinerja, profesionalisme, dan daya saing perusahaan," tambahnya.

Penganugerahan Indonesia Multifinance Award-VII- 2019 ( IMA-VII- 2019) dilakukan pengelompokan Multifinance didasarkan atas Aset Perusahaan , Jenis Multifinance dan Kepemilikan Saham Perusahaan ( Pemerintah, BUMN, Anak Perusahaan BUMN, BUMD, Swasta) serta Kategori bidang  ( Finance, Marketing, Human Capital, Risk Management, GCG, CSR, Corsec - Corpcomm, Legal, IT , Operasional). Penilaian dilakukan berdasarkan Kinerja Keuangan 2018 serta aspek- aspek Pengelolaan Risiko, Penerapan GCG, Pemanfaatan TI, Pelaksanaan CSR, Strategi Marketing, Corporate Communication, Pengembangan Modal Manusia, serta Aspek Kepemimpinan dari CEO.

“Keputusan juri IMA VII 2019 bersifat Profesional, Independen, Obyektif, sesuai Kepakaran, Keahlian, Pengalaman Juri. Dan tidak ada dikaitkan dengan naik turunnya harga saham Perusahaan. Keputusan juri ini pun tidak dapat dikaitkan jika terjadi dengan kasus perdata, pidana apabila ada kejadian dari Perusahaan yang bersangkutan,” tutup Irlisa Rachmadiana.