Meski Digempur Regulasi Tumpang Tindih, Industri TPT Masih Jadi Salah Satu Sektor yang Mampu Tumbuh

Oleh : Ridwan | Selasa, 24 September 2019 - 11:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dinilai masih menjadi salah satu sektor yang mampu tumbuh meski dibayang-bayangi regulasi yang bertumpuk.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Luar Negeri Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Anne P. Sutanto saat dihubungi Industry.co.id di Jakarta, Selasa (24/9).

Anne optimis industri TPT nasional mampu mengejar ketertingggalan dari negara-negara pesaing dengan pertumbuhan yang tak terbatas.

"Digempur regulasi yang tumpang tindih saja, kita masih bisa tumbuh. Ini hebat disaat kompetisi dunia yang luar biasa," kata Anne. 

Menurut Anne, industri TPT China masih menjadi yang terkuat di dunia, walaupun Vietnam sudah mulai tumbuh. "Vietnam itu masih kecil jika dibandingkan China. Mereka (China) sendiri sudah lebih dari 30 persen market share dunia," terangnya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menuturkan, kemampuan industri TPT dalam dua tahun terakhir semakin kompetitif, baik di pasar domestik maupun global. 

Ini terlihat pada laju pertumbuhan industri TPT sepanjang tahun 2018 yang tercatat di angka 8,73% atau mampu melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,17%. “Pada tahun 2018, industri TPT menjadi penghasil devisa yang cukup signifikan dengan nilai ekspor mencapai USD13,22 miliar atau naik 5,55% dibanding tahun lalu. 

"Selain itu, industri TPT telah menyerap tenaga kerja sebanyak 3,6 juta orang. Ini yang menjadikan industri TPT sebagai sektor padat karya dan berorientasi ekspor,”" paparnya. 

Airlangga optimistis kinerja industri tekstil dan produk tesktil mampu tumbuh tinggi pada tahun ini.