Garuda Baseball-Softball Club Sayangkan Gelora Bung Karno Dijadikan Arena Balap Mobil

Oleh : Herry Barus | Selasa, 24 September 2019 - 10:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Garuda Baseball-Softball Club (Garuda) sebuah perkumpulan olahraga baseball-softball yang telah berhasil dalam menciptakan atlet baseball dan softball nasional menolak Gelora Bung Karno (GBK) dijadikan arena balap mobil.

Gelora Bung Karno yang memiliki fungsi sebagai kawasan olahraga dan juga ruang terbuka hijau tidak layak menjadi sebuah arena balap mobil yang menimbulkan polusi dan bahkan menggangu kegiatan masyarakat lainnya.

Febrinaldy Darmansyah, Ketua Umum Garuda Baseball-Softball Club menegaskan bahwa perkumpulannya menyayangkan diselenggarakannya kegiatan balap mobil di GBK. “ Perkumpulan kami setiap minggu melakukan aktivitasnya di GBK dalam rangka membina atlet masa depan sangat menyayangkan pihak pengelola mengeluarkan izin untuk menyelenggarakan balap mobil di GBK. Kegiatan olahraga di GBK sudah sering terganggu dengan banyaknya event yang diselenggarakan oleh berbagai merk dagang, sekarang ditambah lagi dengan balap mobil.” Kata Febry

“Ironis ketika pemerintah sedang gencar untuk mengatasi polusi di Jakarta yang mana kendaraan salah satu penyumbangnya, pengelola GBK malah menjadikan Kawasan yang harusnya berperan sebagai ruang terbuka hijau di pusat kota sebagai tempat kegiatan yang menimbulkan polusi dan berisiko,” tambah Febry.

Febry juga mengatakan bahwa pengelola GBK jangan berlindung dibalik alasan untuk mencari uang karena statusnya sebagai Badan Layanan Umum (BLU) sehingga mengorbankan fungsi utama GBK yakni sebagai Kawasan tempat berolahraga.

 

“ Pengelola harus berpikir lebih kreatif dalam rangka mencari pendapatan namun jangan melenceng dari fungsi utamanya. Banyak skema bisnis lainnya yang dapat diterapkan dalam mengelola GBK tanpa mengorbankan orang-orang yang memang berniat untuk olahraga apalagi harus mengorbankan komunitas atau perkumpulan yang memang benar-benar membina atlet, sebagai contoh latihan harus terganggu karena GBK dijadikan event politik.” ujar Febry.

Saat ini banyak komunitas penggiat olahraga yang melakukan kegiatan rutinnya di GBK, seharusnya pengelola GBK melakukan pertemuan dengan mereka untuk mendengarkan pendapat dan usulan dari komunitas tersebut demi menjaga kelestarian GBK yang  juga merupakan bagian dari sejarah bangsa Indonesia.