KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan Siap Beroperasi 2018

Oleh : Herry Barus | Senin, 13 Maret 2017 - 04:13 WIB

INDUSTRY.co.id - Samarinda- Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menyatakan, telah melaporkan perkembangan sejumlah proyek strategis nasional yang ada di daerah itu kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

"Saya telah menyampaikan laporan perkembangan sejumlah proyek strategis nasional yang ada di Kaltim kepada Presiden Joko Widodo saat rapat terbatas di Jakarta, pada Kamis (9/3)," ujar Awang Faroek, di Samarinda, Minggu (2/3/2017)

Sejumlah proyek strategis nasional yang dilaporkan kata Awang Faroek diantaranya, pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda dan Samarinda-Bontang, kemudian penyelesaian pembangunan Bandara Samarinda Baru dan Kawasan Ekonomi Khusus, Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK-MBTK).

"Saya juga laporkan pembangunan kawasan industri Buluminung yang merupakan kerja sama Indonesia-Rusia. Mulai pembangunan pelabuhannya, teckno park dan pembangunan rel kereta apinya," terang Awang Faroek kepada awak media.

Selain itu, Gubernur juga melaporkan pembangunan infrastruktur pertanian di Kaltim seperti, pembangunan Bendungan Teritip Balikpapan, Bendungan Talake di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Paser serta Bendungan Marang Kayu di Kutai Kartanegara, termasuk menyampaikan usulan baru pembangunan irigasi Lambakan di Kabupaten Paser.

"Semua kami lakukan agar infrastruktur pertanian di Kaltim semakin lengkap hingga berimplikasi terhadap upaya Kaltim mencapai swasembada beras," jelas Awang Faroek.

Ia berharap, dengan dilaporkannya kemajuan sejumlah proyek strategis nasional yang ada di Kaltim, semua dapat berjalan sesuai terget, seperti Bandara Samarinda Baru Sungai Siring yang dijadwalkan selesai pada akhir 2017, pembangunan jalan tol selesai akhir 2018, begitu juga dengan pembangunan infrastruktur Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan.

"Di kawasan itu saat ini, sudah terbangun jalan masuk sepanjang 17 kilometer dan pelabuhan terminal juga sedang dalam tahap pembangunan," tuturnya.

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans  Kalimantan  (MBTK)  ditetapkan  melalui Peraturan  Pemerintah  Nomor  85  Tahun  2014 pada tanggal 17 Oktober 2014. KEK  MBTK  memiliki  bisnis  utama  berupa industri kelapa sawit. Di samping itu, terdapat bisnis  pendukung,  yaitu  logistik  dan  aneka industri.  Produk-produk  utama  yang  akan dihasilkan  diantaranya  adalah  fatty  acid,  fatty alcohol,  surfactant,  biodiesel,  dan  minyak goreng.

Seperti diberitakan sebelumnya, guna mempercepat pembangunan perekonomian di wilayah Provinsi Kalimantan Timur, dan untuk menunjang percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi sebagaimana telah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan, Presiden Joko Widodo pada 11 Februari 2015 lalu telah menandatangani Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 2015 tentang Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus Kalimantan Timur.

"Saat ini juga, kami usulkan membangun pelabuhan besar multi kargo yang sifatnya multi purphose di KEK MBTK. Sarana listrik juga sedang dipersiapkan. KEK MBTK bukan menjadi kebanggaan masyarakat Kaltim saja, tetapi juga masyarakat Indonesia," kata Awang Faroek.