Hadir di GESS 2019, Edukasie Pamerkan Produk Inovatif Penunjang Pendidikan

Oleh : Ridwan | Kamis, 19 September 2019 - 20:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Ajang pameran dan konferensi di bidang pendidikan bertajuk Global Educational Supplies and Solutions (GESS) Indonesia 2019 mulai berlangsung secara resmi pada Rabu (18/9/2019) hingga Jumat (20/9/2019) di Assembly Hall, Jakarta Convention Center.

Mengususng tema "What Will You Create", pameran ini diharapkan dapat mendukung program pemerintah di sektor pendidikan. Dalam ajang ini juga menghadirkan lebih dari 100 sesi konferensi pendidikan yang dapat membantu pengembangan dunia pendidikan di Indonesia.

Tahun ini, GESS menghadirkan tren pendidikan terkini di dunia dengan menghadirkan ratusan produk inovatif penunjang pendidikan yang berasal dari 15 Negara dengan 50% produk-produk tersebut berasal dari luar Indonesia. Salah satu produk Indonesia yang berpartisipasi dalam acara ini adalah Edukasie.

CEO Edukasie Rai Agassi mengatakan, pameran ini menjadi wadah untuk memperkenalkan produk-produk dengan teknologi terbaru, terutama dari sisi alat peraga pendidikan dan media pembelajaran. 

"Tahun ini, kualitas alat peraga dan media pembelajaran dari perusahaan internasional yang berpartisipasi semakin meningkat. Oleh karena itu, pameran ini menjadi sangat penting bagi kami," kata Rai di Jakarta, Kamis (19/9).

Selain itu, tambah Rai, produk-produk yang dipamerkan di GESS 2019 juga semakin mengikuti perkembangan teknologi 4.0 untuk dunia pendidikan seperti AR, VR, dan Interactive Digital Learning lainnya. "Perkembangan digita memang tidak bisa dihindari, termasuk dalam dunia penmdidikan," terangnya.

Dijelaskan Rai, semua bahan baku dan produksi di buat dan dilakukan di dalam negeri. "Untuk konten, kami bekerjasama dengan beberapa mahasiswa dari Universitas Pendidikan Indonesia agar yakin bahwa produk kami cocok dipelajari dan digunakan di sekolah-sekolah," ungkap Rai. 

Selain bekerjasama dengan lembaga pendidikan, lanjut Rai, Edukasie juga memasarkan produk-produknya melalui pasar online atau e-commerce, salah satunya Tokopedia. "Penjualan ritel melalui online tetap kami jejaki. Bicara harga mulai dari Rp 100-300 ribu, sedangkan untuk sekolah-sekolah berkisar Rp600 ribu, karena bahan baku yang digunakan berbeda atau lebih tahan lama, sehingga harganya menjadi sedikit lebih mahal," papar Rai.

Edukasie menjadikan pameran ini salah satunya sebagai tolak ukur dan pembanding dalam kualitas alat peraga produksi Indonesia dengan alat peraga dari luar Indonesia, dan membuktikan bahwa daya saing pengusaha lokal juga setara dengan international.

Selain itu, Edukasie juga ingin menunjukan alat peraga baru yang mendukung dan sesuai dengan kurikulum 2013. Beda dengan kurikulum KTSP sebelumnya, kurikulum 2013 mengubah gaya pembelajaran yang sebelumnya teacher-centrist menjadi student-centrist. 

Sehingga, alat peraga dan media pembelajaran harus digunakan untuk mengembangkan kompetensi murid di abad 21 dan juga menjadikan murid menjadi aktif dalam pembelajaran, yang mana pengembangan kompetensi abad 21 meliputi 4C (critical thinking, creativity, communication, dan collaboration) yang kemudian dapat di tunjukan oleh siswa melalui point Kompetensi Dasar ke 4 yaitu keterampilan.