Pameran Permesinan Kayu Terbaik Dunia Segera Hadir di Jakarta International Expo Kemayoran

Oleh : Kormen Barus | Kamis, 19 September 2019 - 06:52 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Pameran perdagangan terbesar di Indonesia yang melayani industri produksi furnitur, International Furniture Manufacturing Components (IFMAC 2019) siap digelar di Jakarta International Expo Kemayoran pada tanggal 09 – 12 Oktober 2019. Kolaborasi dengan Deutsche Messe yang dimulai tahun ini berhasil meningkatkan keikutsertaan perusahaan-perusahaan asing pada pameran tahun ini yang mengambil tema ‘Quality Manufacturing Needs For Indonesia’s Rising Furniture Industry’. 

Menjelang penyelenggaraan pameran, para pelaku industri mebel Jakarta pada Rabu (18/9/2019) bertemu dalam dialog interaktif menghadirkan Ketua Umum Koperasi Industri Kayu dan Mebel  Ir. Ade Firman, Kepala Suku Dinas Koperasi UMKM serta Perdagangan Jakarta Timur R. Igan Muhammad Faisal, Sekjen Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia Abdul Sobur  dan General Manager Wakeni Sofianto Wijaya. 

IFMAC 2019 sebagai pameran bertaraf Internasional dan terkemuka di Indonesia akan menunjang kebutuhan manufaktur komponen, aksesoris, serta sektor permesinan kayu yang dapat menginspirasi dan memotivasi para pemain industri furnitur sehingga turut mendorong pengembangan industri furnitur Indonesia.

IFMAC 2019 masih akan menghadirkan perusahaan-perusahaan terkemuka di industri pembuatan furnitur antara lain Alpha Utama Mandiri, American Hardwood Export Council (AHEC), Ekamant Indonesia, SCM Group, Global Timber Asia, Felder, Raute Group, Hettich, Blum, Mauri, Plantation Resources, Michael Weinig, dan nama-nama terkenal di Indonesia sebagai distributor teknologi furnitur seperti Maju Adil Sejahtera, AMSKY, Selaras Citra Mesindo, Sinar Masindo, Indasa Sukses, Manunggal, dan masih banyak lagi. Perusahaan-perusahaan terssebut selalu hadir sejak pameran digelar delapan tahun lalu. 

Tahun ini, kerjasama dengan Deutsche Messe, yang merupakan penyelenggara pameran permesinan kayu terbesar di dunia, LIGNA, menarik lebih banyak perusahaan Eropa dan global lainnya untuk datang menjelajahi pasar Indonesia melalui IFMAC. Beberapa perusahaan terkemuka dunia yang untuk pertama kalinya hadir di IFMAC 2019 antara lain Ledinek GmbH dari Austria, Robland NV dari Belgia, Ducerf Sa dari Perancis.

Sofianto Widjaja, General Manager PT Wahana Kemalaniaga Makmur (WAKENI), penyelenggara pameran IFMAC 2019, mengatakan, dengan semakin banyaknya perusahaan internasional yang bergabung tahun ini, menguatkan IFMAC sebagai pameran terlengkap yang menghadirkan teknologi dunia yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan industri furnitur Indonesia.

“Pabrikan mapan yang mendominasi pasar global kini memfokuskan bisnis mereka ke pasar Asia, dan melalui IFMAC, kami memberikan mereka peluang untuk memperluas bisnis mereka di Indonesia dan melayani pasar regional dengan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mereka," ujarnya.

Sejak tahun 2012, IFMAC mencerminkan arahan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia untuk terus menumbuhkan kemampuan produksi furnitur Indonesia, menjadikan fokus IFMAC dalam menghadirkan perhelatan kelas dunia menjadi lebih baik setiap tahun.

Tahun ini, IFMAC menekankan pada teknologi dengan harga kompetitif dan solusi yang mampu dibeli oleh produsen furnitur berbagai ukuran, terutama pelaku industri kecil dan menengah yang berhati-hati dalam memilih mesin dan mengidentifikasi aset yang dapat memenuhi kebutuhan produksi mereka yang didorong oleh permintaan domestik dan ekspor yang kuat. IFMAC mempertemukan para pengusaha lokal yang berkomitmen untuk menjalani transformasi dalam hal proses, sistem operasional, dan pendekatan peningkatan kualitas mereka dengan investor internasional yang serius menggarap pasar furnitur Indonesia. 

Sementara itu, menurut Sekjen HIMKI Abdul Sobur, kinerja ekspor produk mebel dan kerajinan di tahun ini secara nasional akan tumbuh di kisaran 5 - 6 persen hingga akhir tahun. Namun, pertumbuhan ini ini sangat kecil dibanding Vietnam yang pertumbuhan ekspor produk ini mampu tumbuh 38 persen dalam tiga tahun terakhir atau rata-rata 16 persen per tahun. 

"Sementara bahan baku, sumber daya manusia dan desain kami bisa diatas Vietnam. Ternyata salah satunya adalah menggunakan teknologi dan mesin yang modern sehingga memiliki standar global. Hal itulah yang membuat HIMKI mendorong anggotanya untuk melakukan invetasi di sektor permesinan kayu tersebut," ujar Abdul Sobur.

Investasi di mesin komponen furniture dan permesinan kayu tersebut akan meningkatkan kemampuan produksi dan daya saing produk mebel dan furniture Indonesia di pasar ekspor. Karena langkah yang sama telah dilakukan Vietnam hingga mampu kemampuan ekspor mereka bertambah.

Selain menghadirkan berbagai produk yang melayani seluruh rantai nilai proses produksi furnitur, IFMAC juga berfungsi sebagai platform informasi. Beberapa seminar membahas isu-isu tentang perkembangan terkini dan tren yang mempengaruhi perkembangan industri furnitur juga akan digelar guna membuka wawasan yang bermanfaat, membangun optimisme memenangkan peluang bisnis yang melimpah di sektor industri furnitur Indonesia. 

 

“IFMAC akan terus mendorong transformasi teknologi di industri produksi furnitur Indonesia, membuka jalan bagi produsen furnitur UKM guna meningkatkan kinerja dan hasil operasional mereka dengan permesinan canggih dan solusi inovatif,” tutup Sofianto Widjaja.