INDUSTRY.co.id - Hangzhou, China, 17 September 2019 – Alibaba Group menggelar The Broken Bridge Fashion Show Kamis lalu (12/9), menghadirkan merek-merek busana internasional dan lokal terkemuka, serta perancang busana independen – seperti Burberry, Chalayan, Koche, Chen Peng, Wanbing Huang, Ban Xiaoxue, Particle Fever dan Kappa - yang memamerkan koleksi khusus, kolaborasi cross-branding dan karya busana modern yang terinspirasi dari budaya Tiongkok.

Sesuai namanya, pagelaran ini diselenggarakan di jembatan iconic Broken Bridge yang membentang di West Lake, Hangzhou, dengan mengusung tema “The Z Show” untuk memberikan para perancang busana ini kesempatan untuk menghadirkan tren serta elemen-elemen muda nan inovatif yang menangkap selera konsumen Gen Z Tiongkok.

“Kami ingin menghadirkan platform yang mendukung para kreator muda untuk lebih dekat dengan konsumennya, mendorong mereka untuk merancang lebih banyak lagi, mencipta lebih banyak lagi, dan mencoba lebih banyak lagi,” said Chris Tung, Chief Marketing Officer Alibaba Group.

Broken Bridge Fashion Show sekaligus membuka acara Taobao Maker Festival ke-4 yang diadakan oleh Taobao, platform e-commerce terbesar di Tiongkok milik Alibaba Group, sebuah pameran yang merayakan semangat inovasi dari ratusan wirausahawan muda Tiongkok. Tahun ini, Taobao Maker Festival diikuti oleh lebih dari 400 merchants dengan 1.000 produk unik dan kreatif.

Pagelaran busana berdurasi satu jam ini disiarkan langsung di aplikasi Taobap dan Tmall via livestreaming dengan fitur “See Now, Buy Now” yang memungkinkan konsumen menyaksikan dan bisa membeli produk fashion langsung saat diperagakan di atas catwalk dari ponsel mereka.

“Broken Bridge Fashion Show telah menjadi perhelatan busana berskala internasional, terutama karena elemen teknologi dan e-commerce yang terintegrasi di dalamnya. Kemajuan internet dan e-commerce merupakan karakter yang sangat identik dengan Generasi Z. Mereka sudah menjadi basis pelanggan yang sangat besar untuk industri fashion. Namun, tidak hanya sebagai pembeli, banyak desainer independen Generasi Z yang juga menggunakan platform Taobao untuk mengekspresikan karakter dan orisinalitas mereka,” tambah Chris Tung.

Data Alibaba menunjukkan bahwa 80% pelanggan yang membeli pakaian di platform eCommercenya berasal dari usia 20-an. Pada tahun lalu, Taobao telah menambahkan lebih dari 10.000 toko baru dengan fashion sebagai kategori terbesarnya. Hingga saat ini, Taobao menjadi pilihan utama untuk para desainer muda. Pada akhir tahun 2018, ada hampir 50.000 desainer independen yang menjalankan bisnis mereka di Taobao, sebagian besar diantaranya masih berusia 20-an dan awal 30-an.

Supermodel Naomi Campbell, menjelaskan misinya hadir di Broken Bridge Fashion Show: “Saya berasal dari Rwanda, Afrika, dan saya merasa ada hubungan khusus Afrika dan Tiongkok. Di sana, saya secara konsisten mendukung para perancang busana di Afrika, dan saya senang berada di Hangzhou, menggunakan pengalaman saya di dunia modelling selama lebih dari 30 tahun ini sebagai platform untuk mendukung para desainer muda dan baru di Tiongkok.

Naomi yang sebelum acara mengunjungi kampus Alibaba dan bertemu dengan pendiri Alibaba Group: Jack Ma dan tim Alibaba, memberi pesan bagi para perancang busana muda: “Platform seperti Alibaba adalah kesempatan bagus untuk menumbuhkan awareness, memberikan eksposur dan menunjukkan rancangan fashion Anda kepada dunia. Jadi sebagai desainer muda, manfaatkanlah platform ini sebaik mungkin.”

Pada acara Broken Bridge Fashion Show, desainer Avant-garde, Hussein Chalayan memamerkan desain ‘floating dress’ dan Burberry meluncurkan koleksi London Fashion Week-nya untuk pertama kalinya di Cina. Koche, merek Perancis yang sangat populer, merek pakaian olahraga Kappa dan ikon budaya skateboard Life's A Beach (LAB) juga meluncurkan edisi terbatas di pameran ini.

Kocher, desainer dari Koche, mengatakan bahwa pertunjukan Broken Bridge Fashion Show memberikan eksposur yang luas dan besar dari jutaan calon pembeli di platform Alibaba. “Saya bisa berinteraksi dengan para pelanggan muda dengan cara yang lebih akrab, tidak seperti peragaan busana konvensional yang hanya terlihat glamor, namun terasa berjarak dari pelanggan kami,” kata Kocher.