Film ‘Pretty Boys’ Jadi Debut Pertama Tompi Sebagai Sutradara

Oleh : Amazon Dalimunthe | Selasa, 17 September 2019 - 23:31 WIB

INDUSTRY.co.id - JAKARTA, -- Lebih dikenal sebagai penyanyi, ketimbang sebagai dokter kulit sebagai profesi utamanya, kini Tompi merambah bidang baru yakni menjadi sutradara. Buah karya perdananya sudah dapat dsaksikan mulai tanggal 19 september besok di layar lebar yang memutar film Pretty Boys. Hebatnya meski baru karya perdana, penyutradaraan yang dilakukan oleh Tompi mendapat sambutan dari mereka yang terlibat dalam film itu.

Adalah Desta yang mula mula menawari Tompi menyutradarai film perdana dimana Desta dan pasangan hostnya, Vincent menjadi pemeran utama sekaligus sebagai produser. “Saya meihat dari instgramnya Tompi pengambilan gambarnya sangat bagus. Karenadia memang suka memotret dan bikin video pendek. Jadi saya yakin kalau bikin film layar lebar juga bagus,” kata Desta.

Tompi juga mengakui bahwa ia tidak serta merta menerima tawaran untuk menjadi sutradara. Apalagi menyutradarai film komedi. Meski ia juga pernah terlibat dalam beberapa pembuatan film pendek dan iklan. “Saya sangka Desta bercanda ketika menawarai saya jadi sutradara. Saya minta waktu berpikir kala itu sebelum akhirnya menerima. Padahal saat itu naskah scenario saja belum ada, “ kata Tompi sambil tertawa.

Akhirnya sebuah film yang bergenre drama komedi sudah dapat disaksikan mulai kamis besok. Ceritanya berkutat pada persoalan kehidupan dua sahabat Rahmat (Desta) dan Anugerah (Vincet) yang terpaksa menjadi pretty boys (berdandan wanita) demi menggapai impian menjadi orang sukses.

Desta dan Vincent bermain peran bersama dengan Onadio Leonardo, Danilla Riyadi, Imam Darto, Roy Marten, Ferry Maryadi, hingga Tora Sudiro. “Tujuannya yang penting bisa menghibur penonton dulu,” ujar Desta.

Desta menambahkan bahwa tayangan kurang mendidik di televisi itu seperti ayam dan telur. Siapa yang meminta duluan! Apakah berasal dari demand para penonton sehingga muncul tayangan yang kurang mendidik ataukah tayangan kurang mendidik yang muncul terlebih dulu dan  tinggi rating sehingga terus menerus di produksi Karena itu, kami memakai tagline“Televisi Yang Menodai Kita atau Kita Yang Menodai Televisi?” untuk menggambarkan hal itu.” kata Desta.

lde film berawal dari keprihatinan Tompi terhadap tayangan-tayangan televisi yang mulai bergeser jauh dari pakemnya. “Banyak orang yang mengubah kepribadian mereka saat tampil di televisi hanya agar terkenal, saling mem-bully, atau berdandan tidak sesuai kodrat. Orang-orang yang bermimpi bisa masuk televisi bisa menganggap itu sebagai panutan “Oh, gue harus begini ya kalau mau masuk TV,” ungkap Vincent. (AMZ)