Kemenperin Makin Aktif Tumbuhkan Wirausaha Muda di Sektor Kriya dan Fesyen

Oleh : Ridwan | Selasa, 17 September 2019 - 17:50 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) terus memacu jumlah wirausaha muda dalam sektor industri kreatif. 

Survei Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK) 2016 yang dilaksanakan oleh Bekraf dan BPS memunculkan fakta bahwa kontribusi ekspor ekonomi kreatif terbesar terdapat pada sub-sektor fesyen sebesar 56,27% kemudian diikuti oleh sub-sektor kriya sebesar 37,52% dari total ekspor ekonomi kreatif Indonesia

"Sehubungan dengan hal tersebut, Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin melaksanakan program Inkubator Bisnis Kreatif yang memiliki target generasi muda berusia dibawah 28 tahun dan fokus di sektor kriya dan fesyen," kata Direktur IKM Kimia, Sandang, Kerajinan dan Industri Aneka E Ratna Utarianingrum saat membuka kegiatan Creative Business Incubator – Bali Creative Industry Center (CBI – BCIC) Batch I Tahun 2019 di Kampus Universitas Prasetya Mulya, Jakarta, Selasa (17/9).

Ditambahkan Ratna, melalui program ini, para pelaku IKM kreatif pemula bidang kriya dan fesyen akan diberikan pelatihan dan pendampingan untuk mengembangkan bisnis (scalling-up). 

"Tahapan ini cukup krusial mengingat banyak pelaku usaha kreatif pemula yang sudah mampu menjalankan usahanya namun mengalami kendala ketika akan meningkatkan kapasitas usahanya," ungkapnya.

Dalam pelaksanaan Creative Business Incubator tahun ini, Direktorat Jenderal IKMA berkolaborasi dengan Sekolah Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetya Mulya yang merupakan salah satu sekolah bisnis terbaik di Negeri ini. 

"Kami juga akan bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada yang selama ini juga aktif membina Wirausaha Muda Kreatif melalui Fisipol Creative Hub dan Akademi Kewirausahaan Masyarakat," jelas Ratna.

Ratna berharap anak-anak muda kreatif tersebut bukan hanya pandai berbisnis, namun juga memiliki kepekaan sosial untuk membantu sesama.

“Kerja sama dengan Universitas atau Perguruan Tinggi dilaksanakan sebagai bentuk sinergi antara Pemerintah, Akademisi dan Pelaku Industri,” tutur Ratna.

Selain Inkubator Bisnis Kreatif, kolaborasi dengan Prasetiya Mulya dan Fisipol UGM juga dilaksanakan melalui program Design Lab. yang merupakan kolaborasi antara desainer dan sentra Industri Kecil dan Menengah. 

Program ini bertujuan untuk membangun Ekosistem Industri di Sentra IKM, meningkatkan nilai tambah bisnis berbasis pasar (market based) dan mendukung pengembangan pariwisata.

"Hal ini sejalan dengan Visi Presiden Jokowi untuk menghubungkan pembangunan infrastruktur yang sudah dilakukan dengan kawasan industri rakyat, ekonomi khusus dan pariwisata," tandasnya.

Rekruitmen peserta CBI – BCIC telah dilaksanakan secara terbuka melalui media sosial dan kegiatan Creative Talk yang diselenggarakan di Yogyakarta, Bandung, Surabaya dan Bali. 

Jumlah pendaftar CBI – BCIC Batch I Tahun 2019 mencapai 840 orang yang kemudian diseleksi menjadi 30 orang peserta terpilih untuk mengikuti program CBI – BCIC Batch I. 

Kegiatan ini akan berlangsung mulai tanggal 17 September sampai dengan 5 November 2019 di Jakarta.