Menristek Nasir Berharap ITS Jadi Principal Pertama Mobil Listrik

Oleh : Herry Barus | Rabu, 04 September 2019 - 07:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Muhammad Nasir menerima peserta jambore kendaraan listrik nasional yang diadakan oleh ITS. Kemenristek Dikti merupakan akhir perjalanan jambore kendaraan listrik nasional dengan menempuh jarak sekitar 900 km.

Kegiatan rally ini diawali dengan parade kendaraan listrik mengelilingi kota Surabaya diikuti komunitas kendaraan listrik Surabaya seperti komunitas PLN, Kosmik (Komunitas sepeda motor listrik Indonesia), Migo, dan komunitas dari Indo Prima Grup (IPG) diikuti oleh 7 móbil listrik dan 3 sepeda motor listrik selama 7 hari dari 28 Agustus hingga 3 September 2019.

Menristek berharap kendaraan mobil listrik yang sudah dipatenkan ini bisa menjadi industri komersil, sehingga muncul principal-principal mobil listrik tanah air dan perlu membangun ekosistem pendukungnya.

“Kalau ini bisa dikomersilkan bagi saya inilah principal pertama dari Indonesia. Ini menjadi principal mobil listrik setelah motor Gesits. Kompetitor kita tidak main-main loh, ada Honda, Yamaha dan Mitsubishi. Kompetitior kita kalau dihadapkan pada kendaraan yang harus diperhatikan ialah fitur, estetika, durability ini menjadi penting kalau kita ingin menjadi produk yang sukses,” ujarnya saat menerima rombongan jambore kendaraan listrik nasional, di gedung BPPT, Jakarta, Selasa (3/9/2019).

Menristek mengapresiasi mahasiswa ITS yang telah mengembangkan mobil listrik, mudah-mudahan sukses dan menjadi produk pilihan Indonesia. “Kedepan mobil pejabat harus listrik, motor operasional harus motor listrik, motor punya siapa? Yah karya anak Indonesia sendiri yaitu Gesits. Ini harus kita bangun terus,” pungkasnya.

Ketua Jambore Kendaraan Listrik Nasional, Yoga Uta Nugraha, mengatakan kendaraan listrik tersebut melakukan pengisian daya di kantor PLN dari Surabaya hingga Jakarta. Sebanyak 19 titik kantor PLN menjadi tempat singgah peserta jambore.

"Selama perjalanan seluruh area dilewati sudah difasilitasi SPLU (stasiun pengisian listrik umum) sehingga bisa melakukan pengisian daya," kata Yoga di Jakarta

Lanjutnya, kendaraan listrik ini bertujuan untuk mempromosikan teknologi transportasi yang ramah lingkungan, sehingga diharapkan teknologi kendaraan listrik semakin cepat diterapkan di Indonesia. sesuai Perpres No 5 Tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan.

“ Dengan demikian teknologi kendaraan listrik dapat semakin cepat diimplementasikan di Indonesia. Selain itu, perguruan tinggi diharapkan mulai berkolaborasi lebih baik dengan industri, sehingga mendorong percepatan hilirisasi produk-produk riset di bidang teknologi kendaraan listrik berbasis baterai,” pintanya