Lembaga Non Profit Pengelola Dana Umat Wajib Terbitkan Laporan Tahunan

Oleh : Hariyanto | Selasa, 03 September 2019 - 07:40 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Lembaga-lembaga sosial wajib menerbitkan buku annual report setiap tahunnya, karena itu sebagai komitmen implementasi  transparansi dan akuntabilitas lembaga sosial kepada masyarakat dan seluruh stakeholders.

Hal tersebut disampaikan  oleh Anab Afifi CEO Bostonprice Asia yang juga salah satu seorang penulis Annual Report terkemuka di Indonesia.

"Selama ini masyarakat masih salah memahami bahwa buku laporan tahunan hanya diwajibkan bagi korporasi. Khususnya perusahaan yang sudah go public saja", ujar Anab kepada INDUSTRY.co.id di Jakarta, selasa (3/9/2019).

Menurutnya, landasan terpenting mengapa lembaga-lembaga sosial juga wajib menerbitkan buku annual report setiap tahunnya, karena itu sebagai komitmen implementasi good governance. Sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas mereka kepada masyarakat dan seluruh stakeholders.

"Contohnya adalah lembaga amil zakat. Ini adalah lembaga strategis dalam pengolaan dana umat. Karena itu mereka wajib menyusun annual report", tegasnya.

Bahkan, menurut Anab, tidak hanya Lazis saja. Di Indonesia ini banyak sekali lembaga sosial maupun yayasan yang hampir seluruh operasinya didanai masyarakat. Seperti yayasan pendidikan, pesantren, yayasan amal, dan sebagainya.

Namun sayangnya mereka belum memiliki kesadaran tentang pentingnya transparansi dan akuntabilitas publik melalui penerbitan annual report tersebut.

"Hal itu terjadi oleh karena  minimnya edukasi. Bahkan lembaga-lembaga yang semestinya aktif menggelar program edukasi seperti OJK, kurang memperhatikan hal ini".

Untuk itu menurut Anab, diperlukan inisiatif dan partisipasi masyarakat. Utamanya untuk terus memberikan edukasi kepada lembaga-lembaga non profit tersebut. Baik edukasi untuk membangun kesadaran pentingnya laporan tahunan, maupun edukasi teknis tentang seluk-beluk penyusunan annual report yang benar.

"Benar sesuai kaidah dan sistematikanya. Juga bagus dari aspek komunikasi kreatifnya", pungkasnya.