Atasi Perang Dagang Berkepanjangan, Ketua DPR Minta Pemerintah Saling Bersinergi

Oleh : Ridwan | Selasa, 27 Agustus 2019 - 10:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) yang berkepanjangan menimbulkan ketidakpastian global, serta berpotensi menimbulkan second round effect (berdampak negatif) bagi sektor perdagangan dan perekonomian Indonesia. 

Oleh karena itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Bambang Soesatyo mendorong Kementerian terkait (Kemenko Perekonomian, Kemendag, dan Kemenkeu) bersinergi untuk merumuskan kebijakan guna mengantisipasi second round effect bagi Indonesia akibat rusaknya sistem dan mekanisme perdagangan global.

"Kementerian terkait harus bersinergi merumuskan kebijakan untuk mengantisipasi dampak negatif bagi perdagangan global," katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (27/8).

Ditambahkan Bambang, Kementerian Perdagangan (Kemendag) harus segera mengambil langkah antisipatif guna mengantisipasi melemahnya kinerja ekspor antara lain pada komoditas crude palm oil (CPO), serta potensi pasar Indonesia yang akan dikuasai oleh komoditas impor yang mengakibatkan defisit neraca perdagangan.

Selain itu, Ketua DPR juga mendorong Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama Bank Indonesia (BI) untuk mengambil langkah konkret guna mengatasi penarikan kembali modal dari para investor akibat dampak fluktuasi dari AS Fed Fund Rate yang juga berdampak pada nilai tukar rupiah.

Selanjutnya, Bambang juga mendorong Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) untuk menerapkan kebijakan fiskal dan moneter yang lebih longgar dalam merespon terjadinya fenomena perlambatan ekonomi untuk mencegah terjadinya resesi (penurunan) dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Pemerintah harus saling bersinergi menyiapkan strategi yang dinilai efektif dalam mengambil dampak multirateral perang dagang guna menjadikan keterlibatan Indonesia dalam perekonomian global menjadi lebih besar," tutup Bambang.