Kemenperin Targetkan 250 Peserta Beradu Inovasi di IGDS 2019

Oleh : Ridwan | Sabtu, 24 Agustus 2019 - 18:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Denpasar - Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) kembali melakukan acara sosialisasi Indonesia Good Design Selection (IGDS) 2019. Tahun 2019 ini, Ditjen IKMA menargetkan kepesertaan mencapai 250 orang. 

"Saat ini sudah lebih dari 100 peserta yang telah mendaftar dari berbagai daerah di Indonesia," kata Direktur Jenderal IKMA Kemenperin Gati Wibawaningsih di saat acara Sosialisasi IGDS di Denpasar, Bali (23/8) malam.

Ia menjelaskan, Indonesia bisa masuk 10 besar perekonomian terbaik di dunia. Indikatornya dilihat dari GDP, daya saing, pendapatan per kapita. Sehingga hal ini yang harus terus ditingkatkan. 

"Industri adalah motor perekonomian, dan untuk meningkatkan daya saing maka perlu desain yang bagus. Saat ini daya saing Indonesia menduduki posisi 45 di dunia dari 140 negara. Targetnya bisa nomor 4 nanti pada 2030, setelah China, Jepang, dan Korea," sebutnya.

Untuk itu, industri harus kolaborasi dengan desainer dalam menghasilkan produk yang kreatif dan inovatif. "Makanya kami buat program IGDS ini dan sudah ada sejak 2001," imbuhnya.

Tahun 2019 ini kategorisasi, kata dia, hanya untuk industri kecil menengah (IKM) saja. "Jadi disasar ke kategori itu baik furnitur, home dekorasi, perhiasan, kriya, kemasan, dan alas kaki. Ke depan akan kami buka lagi," katanya.

Lebih lanjut, Gati mengungkapkan, untuk penyelenggaraan IGDS tahun 2019 ini memang dibatasi, karena waktu yang sempit. Biasanya, untuk industri besar waktu yang dibutuhkan harus panjang. "Makanya tahun ini IKM saja pesertanya, karena mereka bikin produk bisa cepat," imbuhnya.

Data Disperindag Bali, mencatat hingga Agustus 2018 jumlah IKM di Pulau Dewata mencapai 15.134 unit. Angka ini naik 142 unit dari total jumlah IKM tahun 2017.

"Pesertanya sekarang sudah 120an dari seluruh Indonesia. Nah ini ditutup 15 September 2019, jadi masih ada waktu sebulanan. Akan diseleksi best 20, kemudian best 3, dan grand award," sebutnya.

Pihaknya pun melihat produk yang telah laku di pasar, bukan hanya dari sisi design dan kemasan yang indah saja. Kendala Indonesia untuk bersaing di dunia, imbuh dia, adalah daya saing.

"Makanya saya memotivasi supaya para designer bekerjasama dengan industriawan untuk memproduksi suatu produk dengan daya saing tinggi di dunia internasional, setelah itu mencari cara agar harganya kompetitif bahkan murah, selain memikirkan fungsinya dan kegunaannya sehingga bisa laku di pasar," papar Gati.

IGDS ke-16 ini diharapkan mampu mendongkrak perekonomian Indonesia dan Bali, serta mengantar Indonesia ke persaingan kancah internasional.