ILUNI FKUI Edukasi Pelari Agar Hindari Kematian Mendadak

Oleh : Nina karlita | Rabu, 21 Agustus 2019 - 19:04 WIB
Jakarta, 21 Agustus 2019 - Dalam tiga tahun terakhir ajang lari di Indonesia menjadi tren dengan jumlah peserta yang terus meningkat. Sayangnya, peningkatan ajang lari ini berbanding lurus dengan dengan peningkatan korban meninggal saat berlari. ILUNI FKUI mencatat terdapat total lima korban meninggal dalam empat ajang lari pada 2018 hingga pertengahan 2019. 
 
Sehubungan dengan fakta tersebut, ILUNI FKUI menggelar KedokterRAN2019, ajang lari untuk keluarga besar FKUI sekaligus memberikan edukasi untuk meluruskan hoaks kesehatan terkait olahraga lari di Indonesia. “Resiko cedera berpotensi sangat besar dalam ajang lari. Baik cedera langsung (traumatic injury) atau cedera tidak langsung (overused injury). Jika penanganan salah maka resikonya kematian mendadak,” kata dr. Jack Pradono Handojo, MHA, ketua pelaksana KedokteRAN2019.
 
Kasus kematian mendadak yang terjadi saat ajang lari diduga akibat penanganan yang salah dan dipicu oleh hoaks kesehatan terkait olahraga lari. Hoaks kesehatan adalah informasi terkait kesehatan yang keliru dan belum terjamin serta teruji secara medis.
 
Salah satu contoh hoaks kesehatan misalnya informasi terkait dilarangnya minum selama berlari agar tidak muntah. “Faktanya, aktivitas lari membuat tubuh berkeringat sebagai tanda otot yang sedang bekerja, sehingga tubuh harus terhidrasi agar terhindar dari potensi sengatan tinggi (heat stroke),” tegas Jack. 
 
Lebih lanjut dia mengatakan, ajang lari ini diawali dengan rangkaian pre-event bertajuk “Road to KedokteRAN2019” pada bulan Agustus-Oktober 2019. Ada tiga topik edukasi kesehatan yang dibahas yaitu tentang running injury dan sudden death prevention pada bulan Agustus, Pelatihan Resusitasi Jantung Paru (RJP) pada bulan September, dan hidrasi sehat saat berolahraga pada bulan Oktober.
 
Harapannya, acara ini dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat melalui ilmu dan profesi kedokteran. “Kami fokus agar tujuan gaya hidup sehat khususnya dalam konteks berolahraga dapat tercapai dengan prinsip zero accident or death,” tegasnya. 
 
Menambahkan pernyataan tersebut, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH., dekan FKUI menyampaikan harapan agar alumni FKUI dapat memberi dan menjadi contoh dalam gaya hidup sehat di masyarakat. “Dekanat sangat peduli terhadap upaya pencegahan penyakit masyarakat Indonesia,” tegasnya.