Bedah Buku Karya S.D. Darmono, "Membangkitkan Tantangan Baru untuk Menciptakan Lapangan Kerja"

Oleh : Hariyanto | Jumat, 09 Agustus 2019 - 19:51 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Sinergitas kawasan industri dan UMKM sangat berperan dalam menyerap lapangan pekerjaan, sekaligus menjadi salah satu solusi untuk mengentaskan masalah pengangguran di Indonesia. 

Hal tersebut terangkum dalam buku hasil karya S.D. Darmono dengan judul "Membangkitkan Tantangan Baru untuk Menciptakan Lapangan Kerja - Peranan Kawasan Industri Jababeka dalam Memberdayakan UKM".

Untuk itu guna mningkatkan kualitas UKM,  President University bersama dengan Akademi Komunitas President (AKP) menggelar acara bedah buku dengan menghadirkan narasumber Dr. Ir. H. Erman Suparno, M.BA, M.Si  Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi RI 2005 – 2009 sekaligus Direktur Akademi Komunitas Presiden. Acara ini dihadiri juga oleh Mahasiswa President University serta peserta didik AKP.

Erman menilai, buku tersebut sangat berguna untuk mempelajari best practice kepemimpinan SD Darmono dalam mengelola dan memanajemen UKM. Dalam buku sederhana ini seorang Setyono Djuandi Darmono, President Director PT Jababeka Tbk telah mengemukakan pandangan yang sangat berbeda dengan para kebanyakan tentang bagaimana pemberdayaan UKM di Indonesia.

Menurut Erman,  Darmono dalam bukunya ingin agar UKM dimasukkan ke dalam Kawasan Industri guna menciptakan lapangan kerja.

"Langkah penting yang perlu kita lakukan saat ini dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi guna membuka lapangan kerja dan menurunkan kemiskinan oleh karena itu munculnya kawasan industri di cikarang, tidak hanya sebagai penyedia lapangan kerja, tetapi juga mendorong tumbuhnya berbagai bidang usaha dan menjadi sebuah peluang bisnis baru," kata Darmono seperti dikutip dalam bukunya.

Buku ini telah terbit sejak tahun 2006 lalu. Namun tetap relevan untuk membahas kondisi saat ini khususnya dalam mengentaskan  pengangguran dan pengembangan UMKM. Buku ini diharapkan memberikan inspirasi bagi para pengusaha, mahasiswa, akademisi, praktisi ukm untuk terus bersinergi dalam membangun bangsa.

Dalam kesempatan bedah buku tersebut, Erman mengatakan didalam buku ini menunjukan bahwa beliau (SD Darmono) adalah seorang enterprener, seorang pejuang yang gigih memperjuangkan dirinya.

"Setelah berhasil pak darmono itu real-nya adalah seorang dermawan. Termasuk membantu mendirikan akademi komunitas president (AKP)," kata Erman pada acara bedah buku di Menara Batavia, Jakarta, Jumat (9/8/2019).

Erman mengatakan, pada saat itu Darmono mengajaknya untuk mendirikan Akademi Komunitas President (AKP) dengan alasan bahwa Ia adalah mantan pejabat negara. Tanpa pikir panjang, Ia pun mengiyakan ajakan Darmono tersebut untuk mendirikan AKP.

"Saya bilang sama pak Darmono, tidak usah berbicara bahwa saya itu mantan pejabat negara, jika bicara pendidikan bangsa ini kalau tidak di bangun dengan landasan education atau pendidikan maka bangsa ini tidak akan maju. Majupun tidak akan terarah, karena ilmu pengetahuan dan teknologi itu sangat dinamis dan sangat maju," kata Erman.

Dari situlah, lanjut Erman, akhirnya dibangun Akademi Komunitas President. Namun, Erman mengatakan, dalam membangun AKP dirinya ingin agar tempat ini benar-benar melaksanakan filosofi pendidikan.

"Saya maunya, kita bangun akademi komunitas President tetapi benar benar melaksanakan filosofi pendidikan. Filosofi pendidikan yang kita lalkukan secara konsekuen itu berdasarkan amanat undang-undang dasar 45  khususnya pasal 31 ayat 1, ayat 3 bahwa negara itu ada,  wajib hukumnya memberi ruang untuk bangsanya dan rakyatnya mempunyai pendidikan," ungkapnya.

Tapi pelaksanaanya, kata Erman, kalau mau masuk sekolah harus di tes dulu yang di anggap pinter lulus dan diterima yang gak lulus dianggap bodo dan gak diterima, kemudian yang mampu bayar diterima yang tidak mampu bayar tidak diterima. 

"AKP atau akademi komunitas president ini menjembatani hal itu, maka masuknya pun gak pakai tes, karena tujuan pendidikan itu adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Kemudian, mendirikan pendidikan itu jangan menimbulkan diskriminasi education, kalau dipilih pilih kan namanya diskriminasi pendidikan," pungkas Erman.

Akademi Komunitas Presiden (AKP) didirikan sebagai komitmen PT. Jababeka Tbk, melalui Yayasan Pendidikan Universitas Presiden (YPUP) untuk memberikan kontribusi nyata secara luas bagi masyarakat baik lokal maupun global untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau.

AKP sebagai Perguruan Tinggi yang berbasis komunitas dan merupakan “Paradigma Baru Sistem Pendidikan Vokasi”  dengan strategi Kurikulum sesuai dengan kebutuhan (link and match) dan sistem pembelajaran dengan penekanan pada Keahlian Terapan dan Pendidikan Karakter serta Kebangsaan.

Pendidikan Vokasi di AKP menghasilkan lulusan Berkarakter, Tanggap, Tangguh, Terampil dan Berdaya Saing sehingga dapat Langsung Bekerja baik di Kawasan Industri di seluruh Indonesia maupun Luar Negeri.