Influence Asia 2017, Ajang Penghargaan Bagi Pengguna Sosial Media

Oleh : Chodijah Febriyani | Kamis, 09 Maret 2017 - 07:07 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Sosial media, ternyata tidak buruk juga tetapi, bagi sebagian banyak orang, mungkin masih berpikir orang-orang yang eksis di media sebagai orang yang suka cari perhatian, tukang pamer, dan kurang kerjaan. Perlu diketahui, bahwa seseorang yang seperti itu, mereka bisa memanfaatkan media sosialnya dengan baik dan bisa mendapatkan uang dari sana.

Influencer, sebutan bagi mereka yang eksis di dunia sosial media. Bahkan, dari mereka juga bisa membuat seseorang yang menggunakan sosial media tersebut mencari rekomendasi, mulai dari makanan, fesyen, traveling, perenting, dan masih banyak lagi.

Selain itu, mereka juga dipercaya oleh suatu perusahaan ataupun merk tertentu untuk menggunakan produk mereka.

Melihat semkain banyaknya yang menggunakan sosial media dan untuk mengapreasiasi bagi mereka, Yello Digital Marketing dan Gushcloud, tahun 2017 ini menggelar kembali ajang bagi pengguna sosial media terbesar di Asia, yaitu Influence Asia.

"Influence Asia menjadi wadah untuk memberi penghargaan, baik individual maupun group yang sudah berupaya membuat konten yang kuat dan positif," ujar Althea Lim, Executive Producer Influence Asia 2017, di Senayan, Rabu (8/3/2017).

Acara ini diselenggarakan pada tanggal 6-9 April 2017 di Malaysia, dan bertujuan untuk mengumpulkan 252 pengguna sosial media influencer terbaik di kawasan Asia.

Sebelumnya, pada tahun 2015 acara ini hanya diikuti oleh lima negara seperti, Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand dan Filipina. Pada tahun 2017 ini, Gushcloud mengundang dua negara untuk ikut serta dalam acara ini, yakni Vietnam dan Korea Selatan.

Dikesempatan yang sama, menurut Oddie Randa, Managing Director Gushclod Indonesia, mengatakan, "Kami berharap Influence Asia tahun ini akan membuat orang sadar sebesara pentingnya industri ini," ujarnya.

"Kami berharap, industri ini dapat mendorong ke dunia marketing di wilayah Asia dan akan terus membuka jalan untuk industri pada jangka panjang," pungkas Oddie Randa.