Pameran Permesinan dan Produk Industri Terbesar Dunia Segera Digelar di Bangkok

Oleh : Kormen Barus | Senin, 05 Agustus 2019 - 15:59 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Pameran dagang internasional bertajuk ‘wire & tube Southeast Asia’ akan digelar di Bangkok Trade & Exhibition Centre (BITEC) mulai 18 hingga 20 September 2019. Pameran ini akan menjadi pameran permesinan dan produk terbesar untuk industri kawat dan kabel di kawasan Asia Tenggara.

Hari ini, Messe Dusseldorf Asia menggelar seminar menghadirkan pembicara kelas dunia memaparkan pekembangan industri terkini dengan harapan para pelakau industri terkait di Indonesia memanfaatkan peluang yang ada dengan mengambil bagian dalam pameran tersebut.

Menyikapi perkiraan dan tren industri yang kuat, wire and tube Southeast Asia 2019 digelar di waktu yang tepat memberikan peluang kepada perusahaan-perusahaan untuk masuk ke industri. Untuk masuk ke pasar Asia Tenggara yang sedang berkembang, khususnya Thailand, perusahaan-perusahaan dapat memamerkan produk baru, bertemu pembuat keputusan, menemukan peluang baru dan membangun kemitraan yang kuat dan dapat diandalkan melalui partisipasi mereka di pameran wire and tube Southeast Asia 2019.

“Pada seminar kali ini, kami menyampaikan informasi industri kawat, tabung dan pipa Indonesia terkini dan mengajak mereka untuk menangkap peluang yang ada dengan meninjau pameran wire & tube Southeast Asia ke 13 yang akan diselenggarakan di BITEC – Bangkok, Thailand guna memanfaatkan peluang yang ada,” ujar Gernot Ringling dari Messe Düsseldorf Asia Pte Ltd, Singapore.

Kota-kota Asia Tenggara sedang mengalami pertumbuhan, karena proyeksi industri menunjukkan sekitar 100 juta orang di ASEAN bermigrasi dari pedesaan ke kota saat ini hingga tahun 2030. Dari sudut pandang ekonomi, urbanisasi yang umumnya menimbulkan peningkatan produktivitas, pendapatan yang lebih baik, pendidikan, layanan kesehatan dan transportasi, juga menimbulkan berbagai tantangan.

Oleh karena itu diperlukan 'kota pintar', di mana teknologi informasi dan komunikasi terintegrasi untuk meningkatkan operasional dalam hal-hal seperti lalu lintas, transportasi umum, penggunaan energi dan air, bahkan layanan kesehatan. Thailand misalnya, negara itu berencana untuk mengubah ekonominya menjadi ekosistem yang didukung secara digital, menciptakan tidak kurang dari 100 "kota pintar" selama dua dekade mendatang.

Pembentukan ASEAN Smart City Network (ASCN / Jaringan Kota Cerdas ASEAN) untuk mendukung urbanisasi akan berfungsi sebagai platform bersama bagi masing-masing negara di kawasan ini untuk berbagi praktik terbaik, menghubungkan kota-kota yang menjadi anggota dengan investasi swasta dan pendanaan yang aman.

Efek ASCN terlihat pada bulan Maret tahun ini, dimana pemerintah Australia menjanjikan 30 juta dollar Australia (setara 30,3 juta dollar Singapura) ke kota-kota pintar ASEAN. Sementara pada bulan Juni tahun lalu, Bank Dunia dan pemerintah Swiss menganggarkan 13,4 juta dollar Amerika (setara 18 juta dollar Singapura) Dana Perwalian Multi-Donor Urbanisasi Indonesia Berkelanjutan untuk memastikan proses urbanisasi di Indonesia berjalan secara berkelanjutan dalam hal ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Secara bersamaan, negara-negara Asia Tenggara diperkirakan akan menghabiskan 323 miliar dollar Amerika untuk pengembangan infrastruktur, mulai dari air jernih, udara bersih, energi, jalan, pelabuhan, kereta api, hingga pendidikan dan perawatan kesehatan, suatu prospek bisnis yang menjanjikan bagi perusahaan konstruksi di kawasan itu.

Di Thailand, pemerintahnya telah menjanjikan 1,5 triliun baht (62 miliar dollar Singapura) selama lima tahun ke depan untuk mendorong pertumbuhan dan mengembangkan tiga provinsi timurnya sebagai Koridor Ekonomi Timur, dengan belanja infrastruktur tetap menjadi pendorong utama ekonomi dan proyek-proyek pembangunan baru.

Peluang pasar yang dipengaruhi oleh urbanisasi yang cepat ditambah dengan boomingnya pembangunan infrastruktur di Asia Tenggara yang tidak diragukan lagi akan memicu permintaan yang lebih tinggi untuk kawat, kabel, tabung dan pipa, berkat fleksibilitas dan penerapan yang meningkat di berbagai industri, dari hulu, tengah dan hilir. Demikian juga, penggunaannya dalam industri konsumen seperti otomotif, peralatan rumah tangga hingga consumer electronic akan semakin meningkatkan permintaan.

Wire and tube Southeast Asia 2019

Wire & tube Southeast Asia 2019 didukung oleh pameran dagang termasyhur dunia di sektor tersebut yaitu wire and tube Düsseldorf, dan beserta mitra industri terkemuka. Para perusahaan akan menghadirkan berbagai mesin inovatif yang mencakup semua hal dalam pembuatan kawat, kabel, tabung dan pipa, processing and finishing, fastener technology, new processes in measuring, control and test engineering and specialist areas, serta peralatan-peralatan baru yang lebih canggih.

Profil pengunjung pameran dagang yang ditarget adalah produsen, pemasok, dan pmbeli dari industry kawat, tabung, besi dan baja, otomotif, kimia, bangunan dan konstruksi, industri energi dan listrik. Juga akan digelar serangkaian konferensi dan seminar yang berfokus pada industri .

Diadakan dua tahun sekali, wire & tube Southeast Asia 2019 akan diikuti oleh lebih dari 400 perusahaan dari industri kawat, kabel, tabung dan pipa terkemuka dari seluruh dunia, dan sekira 9.000 pengunjung diharapkan dapat bertemu tatap muka dalam menjalin hubungan bisnis dan kemitraan.