Tinjau Pulau Samosir, Presiden Jokowi Naiki KMP Ihan Batak

Oleh : Herry Barus | Kamis, 01 Agustus 2019 - 08:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Samosir ---- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menaiki KMP Ihan Batak yang dioperasikan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) saat menyeberangi Danau Toba, dalam kunjungan kerja Presiden yang dilakukan di Sumatera Utara, pada Selasa (30/7/2019).

Rombongan Presiden Jokowi tiba di Dermaga Ajibata, Toba Samosir, Sumatera Utara, pukul 14.20 WIB. Presiden bersama rombongan akan bertolak dari Kabupaten Toba menuju Kabupaten Samosir Provinsi Sumatera Utara yang berjarak 9 mil dengan waktu pelayaran sekitar 45 menit.

Turut mendampingi Jokowi dan Ibu Iriana, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, dan Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, sejak beroperasi pada Desember 2018, KMP Ihan Batak yang melayani lintasan Ajibata – Ambarita mendapatkan respon positif dari pengguna jasa. Hal ini juga sejalan dengan komitmen ASDP dalam menghadirkan layanan transportasi ferry yang andal, aman, dan nyaman bagi masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba.

“Dengan adanya kapal ini, konektivitas antarpulau akan lancar. Selain itu, keberadaan kapal dinilai dapat meningkatkan pelayanan transportasi penyeberangan, khususnya bagi masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Kawasan Strategi Pariwisata Nasional Danau Toba Apalagi Danau Toba diarahkan menjadi destinasi pariwisata yang bertaraf internasional,” kata Ira.

KMP Ihan Batak adalah kapal pertama berukuran 300 Gross Tonage (GT) yang dirancang Kementerian Perhubungan untuk Kawasan Danau Toba. Kapal ini dapat menampung 280 penumpang dan kendaraan campuran sebanyak 32 unit.

Dalam kunjungannya tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa  ada 28 destinasi wisata yang bisa dikembangkan, baik yang memiliki sejarah, budaya, hingga pemandangan alam, di kawasan Danau Toba ini. "Jadi begini, ini membutuhkan investasi besar, kombinasi APBN dan investasi itulah yang saya kira bisa menggerakkan, benar-benar bisa terintegrasi, Danau Toba sebagai sebuah destinasi wisata yang betul-betul memiliki kelas," kata Presiden.

Menurut Presiden, Danau Toba sebagai sebuah kawasan wisata terintegrasi, aspek pengembangan sumber daya manusia (SDM) hingga membangun brand kawasan tersebut akan jadi fokus pemerintah. Termasuk membuat diferensiasi dengan kawasan wisata lainnya di Indonesia, seperti Bali dan Mandalika.

Dalam rencana pengembangan Danau Toba ke depan, Presiden menegaskan, potensi wisata tidak hanya menjadi satu-satunya sorotan pemerintah. Namun, lingkungan juga menjadi isu penting yang juga harus diperhatikan.