Apakah Aman Menangani Hipotermia dengan 'Skin to Skin'?

Oleh : Andi Mardana | Kamis, 25 Juli 2019 - 18:37 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Saat ini viral di tengah masyarakat adanya berita tentang penanganan hipotermia oleh pendaki gunung dengan cara pendekatan skin to skin yakni menyetubuhi. Hal ini akhirnya menimbulkan kontroversi.

Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, FACG Akademisi dan praktisi kesehatan tidak menganjurkan tehnik skin to skin untuk menangani hipotermia.

Tehnik skin to skin memang bisa menjadi alternatif untuk membantu hipotermia pada orang sedang mengalami hipotermia. "Tehnik ini memang dilakukan untuk menghangatkan tubuh bayi baru lahir yang dilakukan oleh ibunya yang disebut tehnik Kangaroo," kata dr. Ari dalam siaran persnya baru-baru ini.

Pada orang dewasa lanjut dr. Ari tehnik skin to skin tentu bukan dengan cara bersetubuh. Karena pijatan atau guncangan tubuh atau aktifitas yang membuat kita berkeringat harus dihindari pada orang yang sedang mengalami hipotermia.

"Melepaskan seluruh baju dan jaket pada udara luar yang masih dingin akan memperburuk turunnya suhu tubuh," tegas dr. Ari.

Lebih lanjut dr. Ari menjelaskan beberapa upaya yang dilakukan pada orang yang sedang mengalami hipotermia: Pertama adalah pindahkan orang itu ke lokasi yang lebih hangat dan kering misalnya kedalam tenda jika memungkinkan.

Jika orang tersebut tidak dapat dipindahkan dari kedinginan, lindungi orang itu dari kedinginan dan angin sebanyak mungkin. Kemudian gunakan selimut atau jaket tebal yang kering untuk menyelimuti seluruh tubuh orang tersebut kecuali wajah.

Jika korban masih sadar, berikan minuman hangat dan bukan yang mengandung kafein yang bisa merangsang buang air kecil.