Jokowi Bakal Buka Pintu Investasi Seluas-luasnya, Ini Kata Pengusaha

Oleh : Ridwan | Selasa, 16 Juli 2019 - 18:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) akan membuka pintu investasi seluas-luasnya. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menyampaikan pidato kemenangan di Sentul, akhir pekan kemarin.

Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani menanggapi hal tersebut, menurutnya, investasi memang perlu ditingkatkan. Pasalnya, kontribusi investasi terhadap pertumbuhan ekonomi dinilai cukup besar.

"Investasi memang harus ditingkatkan semaksimal mungkin ya, kontribusi pertumbuhan (ekonomi) itu 33-35% dari investasi," papar Rosan di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (16/7/2019).

Rosan berharap, semakin banyak investasi produktif ke industri padat karya dan berorientasi ekspor. Pasalnya, penciptaan lapangan kerja juga dinilai Rosan menjadi pekerjaan utama yang harus diselesaikan.

"Investasi yang masuk ke Indonesia harapannya berupa investasi yang punya dampak padat karya dan orientasi ekspor. Karena PR kita utama salah satunya ciptakan lapangan pekerjaan," ungkap Rosan.

Menurut Rosan, pemerintah harus melakukan reformasi birokrasi agar investasi ke Indonesia meningkat dan tidak tertinggal dari negara lain.

"Kalau tidak melakukan reformasi di segala bidang bisa-bisa investasi kita tertinggal. Negara lain itu juga benahi perizinan, dari segi koordinasi dan kepastian hukum serta perpajakan," kata Rosan.

Bukan cuma birokrasi, produktivitas tenaga kerja juga harus digenjot, pasalnya dua hal tersebut adalah pertimbangan utama untuk para investor masuk. "Jadi ya birokrasi dan productivity, salah satu yang jadi concern dari para investor yang masuk," tambahnya.

Rosan menilai untuk produktivitas ketenagakerjaan pun masih kurang. Selama ini menurutnya, wacana yang berembus hanya mengenai upah naik bagi tenaga kerja, bukan bagaimana untuk meningkatkan produktivitas.

"Di satu sisi kita jarang bicara productivity tenaga kerja kita, tapi kenaikan upah selalu meningkat. Sehingga makin lebar produktivitas tenaga kerja," ungkap Rosan.