TP Rachmat Bos Triputra Group : Membangun Bisnis, Membangun People (Bag 4)

Oleh : Candra Mata | Selasa, 16 Juli 2019 - 06:05 WIB

INDUSTRY.co.id - MEMBANGUN BISNIS, MEMBANGUN PEOPLE - Bapak dan Ibu yang saya kasihi...

Merintis, membangun, dan membesarkan United Tractors, Astra Group, Triputra Group, Adaro Group, adalah wujud rasa terima kasih melalui pembukaan kesempatan bekerja bagi ratusan ribu tenaga kerja, pemasukan pajak bagi negara, tumbuhnya ekonomi lokal-informal di banyak tempat, dan yang tidak kalah penting, membantu bangsa membangun pola pikir dan values generasi penerus.

Di perusahaan-perusahaan tersebut, belasan ribu engineer dilatih berbagai teknik problem solving dan teknik-teknik operational excellence. 

Dalam mata rantai selanjutnya, mereka tentu memberikan sumbangan yang tidak kecil dalam upaya untuk membangun engineering capability bangsa ini.

Setidaknya ada 2 lembaga pendidikan yang pada saat itu dibangun di Astra untuk mengembangkan talenta-talenta muda yang kompeten, memiliki mindset yang benar, dan menghidupi nilai-nilai luhur.

Yang pertama adalah AMDI, Astra Management Development Institute. Melalui AMDI, belasan ribu pemimpin Astra dari berbagai level dicetak, ilmu pengetahuan dilembagakan dan disebarluaskan.

Yang kedua adalah Politeknik Manufaktur Astra. Sejak tahun 1995, Polman Astra telah mencetak ribuan tenaga muda terdidik terlatih dalam berbagai bidang manufaktur seperti mekatronika, teknologi manufaktur, teknologi pembuatan peralatan presisi

Perusahaan-perusahaan itu juga mengadopsi kehebatan Toyota Production System, yang hari ini banyak dipakai banyak perusahaan untuk meningkatkan OPERATIONAL EXCELLENCE, tidak hanya di industri manufaktur otomotif, tapi diadopsi oleh berbagai industri lainnya.

Melalui Astra, berbagai usaha pembuatan komponen otomotif dilokalisasi, dan saat ini menjadi salah satu tulang punggung industri otomotif nasional.

Semoga semua itu secara langsung maupun tidak langsung, membantu meningkatkan daya saing bangsa, sehingga Indonesia makin dapat berdiri tegak di antara bangsa-bangsa, adil, dan sejahtera.

Bila di zaman dulu, semangat kejuangan dimaknai sebagai tindakan melawan bangsa penjajah, maka saat ini dan di masa yang akan datang semangat kejuangan perlu dimaknai sebagai upaya untuk membantu membangun kesempatan bekerja.

Terlibat dalam upaya pembangunan generasi penerus yang lebih hebat dari kita, dan sebisa mungkin membantu memecahkan masalah kesenjangan yang masih banyak terjadi di bangsa ini.

Dalam kesempatan yang baik ini, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada para pengusaha, eksekutif, karyawan, dan semua pihak, yang pernah atau masih bekerja sama dalam mewujudnyatakan semangat kejuangan melalui kontribusi di berbagai bidang karyanya.