Garuda Indonesia Perkenalkan GIA BOX, Kemasan Pengiriman Kargo Ramah Lingkungan

Oleh : Herry Barus | Rabu, 10 Juli 2019 - 20:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta– Sebagai komitmen untuk mendukung pelestarian lingkungan, maskapai nasional Garuda Indonesia  memperkenalkan GIA Box yaitu produk packaging untuk pengiriman kargo yang ramah lingkungan. GIA Box rencananya akan mulai diluncurkan pada bulan Agustus mendatang dan akan menjadi pengganti styrofoam yang selama ini digunakan sebagai kemasan pengiriman kargo khususnya produk hasil laut.

Direktur Kargo & Pengembangan Usaha Garuda Indonesia,  Mohammad Iqbal mengatakan bahwa GIA Box ini tidak hanya sebagai media packaging yang kuat dan terjangkau untuk pengiriman barang, namun juga ramah lingkungan mengingat produk kemasan tersebut sudah memiliki sertifikat FSC (Forest Stewardship Council) yang bahannya berasal dari bahan daur ulang. “Melalui kesempatan ini kami mengajak para pengguna jasa untuk menggunakam GIA Box mulai sekarang dan jadilah bagian dari proses penyelamatan lingkungan.” lanjut Iqbal.

“Selain unggul dari sisi ekonomis, GIA Box ini juga lebih kuat sehingga aman dari kebocoran yang biasanya terjadi pada styrofoam”, papar Iqbal.

Iqbal melanjutkan bahwa kedepannya, GIA Box ini akan menggantikan penggunaan styrofoam secara keseluruhan. “Pada tahun 2019 ini kami menargetkan penjualan GIA Box sebanyak 20.000 box dan diharapkan pada tahun 2020 dapat terimplementasi untuk menggantikan seluruh styrofoam sebanyak 250.000 box per tahun. ”, tambah Iqbal, Rabu (10/7/2019

Sebelumnya, sebagai upaya berkelanjutan Garuda Indonesia dalam mengembangkan komitmen layanan operasional berwawasan lingkungan, Garuda Indonesia juga telah melaksanakan uji coba kendaraan listrik produksi anak bangsa PT Mobil Anak Bangsa dalam mendukung mobilitas operasional karyawan.

Bus listrik merupakan smart solution untuk mengurangi polusi yang saat ini kondisinya memprihatinkan khususnya di daerah Jabodatabek karena hanya dengan pengisian batere selama 3 jam, bus listrik tersebut mampu menempuh jarak sejauh lebih kurang 300 kilometer. Serta diharapkan mampu menekan biaya bahan bakar yang dikeluarkan untuk mobil operasional Perusahaan.