Dirjen IKM: Pondok Pesantren Mampu Dukung Pertumbuhan Industri Indonesia sebagai Agent of Development

Oleh : Hariyanto | Rabu, 10 Juli 2019 - 12:33 WIB

INDUSTRY.co.id - Purwakarta - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian berkomitmen terus melaksanakan proyek percontohan dalam program Santripreneur, termasuk untuk mewujudkan kemandirian industri nasional yang bebasis ekonomi syariah. Santripreneur merupakan program pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) di lingkungan pondok pesantren.

Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan, Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang tidak hanya mencakup pendidikan agama dan moralitas, namun juga pendidikan formal sampai dengan pendidikan kewirausahaan.

"Disamping itu pondok pesantren dapat berperan strategis dalam mendukung pertumbuhan industri di Indonesia sebagai “Agent of Development” yang sangat penting dan strategis dalam mengembangkan sumber daya masyarakat di daerah sehingga menjadi sarana yang penting dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat," kata Gati pada pembukaan Bimbingan Teknis Wirausaha IKM Berbasis Pondok Pesantren di Kabupaten Purwakarta, Rabu (10/7/2019).

Pesantren dan para santri yang ada di pondok merupakan potensi yang dapat dikembangkan dengan stimulus yang tepat guna dan tepat sasaran. Kami melihat banyak pesantren yang sudah dapat memenuhi kebutuhan internal pesantren bahkan memiliki unit bisnis yang juga melayani kebutuhan luar pesantren.

Berdasarkan data Kementerian Agama di tahun 2015, jumlah pondok pesantren di Indonesia diperkirakan sebanyak 28.961 yang tersebar di seluruh provinsi dengan total santri sekitar 4.028.660 santri. Dari total 28.961 pondok pesantren, sekitar 23.331 pondok pesantren (80%) diantaranya tersebar di 4 (empat) provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Banten.

"Dengan jumlah pondok pesantren dan santri yang cukup besar, pondok pesantren memiliki potensi yang strategis untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional salah satunya melalui penumbuhan wirausaha industri baru di lingkungan pondok pesantren," tambah Gati.

Gati menambahkan, kewirausahaan menjadi suatu hal yang sangat penting bagi suatu negara. Berdasarkan data Global Entrepreneurship Index 2018, Indonesia saat ini berada di peringkat 94 dalam hal kewirausahaan diantara 137 negara atau di peringkat 16 diantara negara-negara Asia Pasifik. Indonesia saat ini masih tertinggal dibandingkan Vietnam (87), Filipina (76), Thailand (71), Malaysia (58), Brunei Darussalam (53), dan Singapura (27).

Wirausaha memegang peranan penting dalam menyokong pertumbuhan ekonomi nasional, mulai dari menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan nasional, menciptakan nilai tambah barang dan jasa, mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial, serta terciptanya masyarakat adil dan makmur.

Ini adalah tugas dan tanggung jawab bersama antara Pemerintah dengan masyarakat, terutama bagi para santri untuk bersama-sama membangun ekosistem kewirausahaan yang lebih baik. Oleh karena itu saya mendorong agar para santri selepas lulus dari pondok pesantren untuk menjadi seorang Santripreneur.  

Untuk mendukung hal tersebut, Kementerian Perindustrian telah menyiapkan beberapa program atau model untuk mengembangkan pemberdayaan ekonomi berbasis pondok pesantren dan menumbuhkembangkan semangat kewirausahaan di kalangan santri.