Meski Tertatih, Industri Kaca Bidik Pertumbuhan 5 Persen di Tahun 2019

Oleh : Ridwan | Kamis, 13 Juni 2019 - 13:50 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Industri kaca lembaran dan pengaman nasional mulai menggeliat pasca Ramadhan dan Idul Fitri 1440 H, meski belum sepenuhnya normal.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) Yustinus Gunawan saat dihubungi Industry.co.id di Jakarta, Kamis (13/6).

"Saat ini memang sudah mulai menggeliat, meski belum sepenuhnya normal," kata Yustinus.

Dijelaskan Yustinus, pihaknya saat ini masih terus mengenjot produksi kaca dalam negeri. Hal ini dikarenakan permintaan yang semakin meningkat seiring bertumbuhnya sektor properti di semester kedua tahun ini.

"Produksi tetap dan harus kita kebut," jelas pria yang sering disapa Yus.

Berdasarkan catatan AKLP, kapasitas terpasangindustri kaca nasional mencapai 1.365.500 ton per tahun. Angka tersebut belum termasuk 278.500 ton per tahun milik satu anggota yang sedang cold repair.

Yus menjelaskan, sektor swasta masih menjadi penopang utama keberlangsungan industri kaca nasional. "Permintaan untuk gedung swasta dan rumah rakyat lebih banyak dari pada gedung pemerintah," ungkapnya.

Oleh karena itu, ia berharap pasokan untuk gedung pemerintah bisa ditingkatkan dengan pelaksanaan kebijakan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN).

Disisi lain, Yustinus mengungkapkan harga gas bumi yang kian tinggi masih menjadi tantangan bagi industri kaca lembaran dan pengaman kedepannya. 

Tak hanya itu, lanjutnya, perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) juga berdampak cukup signifikan bagi perjalanan industri kaca lembaran dan pengaman nasional. 

Namun, ia optimis, disaat kondisi yang kian sulit pertumbuhan industri kaca lembaran dan pengaman mampu tumbuh di atas 5 persen, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional.