IHSG Tertekan, Kembali Aksi Ambil Untung

Oleh : Wiyanto | Kamis, 13 Juni 2019 - 07:55 WIB

INDUSTRY.co.id

Jakarta - Pergerakan IHSG secara teknikal bergerak mengkonfirmasi pola pulled back moving average 50 hari dengan percobaa melemah menguji penutupan gap hingga support 6200. Aksi ambil untung terlihat dengan phase distribusi yang cukup kuat.

Lanjar Nafi, analis Reliance Sekuritas Indonesia menyebutkan, target Penutupan GAP berada dikisaran support 6200 dan berpeluang tertutup dalam jangka waktu dekat. Indikator Stochastic dead-cross dan mencoba keluar dari area overbought dengan pergerakan bearish menuju oversold. Momentum distribusi jangka pendek mulai terlihat dengan adanya bearish reversal momentum dari indikator RSI.

"Sehingga kami memproyeksikan IHSG masih akan tertekan dihantui aksi ambil untung investor dengan potensi menutup gap pada support resistance 6200-6300," katanya di Jakarta, Kamis (13/6/2019).

Ia sodorkan saham-saham yang masih dapat menjadi perhatian investor diantaranya; CPIN, MAIN, AKRA, ESSA, PGAS, LPCK.

Kemarin, IHSG (-0.47%) melemah 29.82 poin kelevel 6276.18 dengan saham-saham sektor tambang (-1.7%) dan Sektor Infrastruktur (-1.4%) berbalik menjadi penekan setelah pada perdagangan kemarin menjadi pahlawan pendorong utama IHSG bertahan di zona hijau. Terkoreksinya harga minyak mentah global akibat stok persediaan di AS kian kuat dan adanya khawatiran prospek pembangunan infrastruktur yang sdikit terhambat karena pergantian kabinet baru dimasa jabatan baru presiden menjadi salah satu faktor.

Meskipun produksi semen dalam negeri diperkirakan meningkat karena adanya peningkatan pembangunan infrastruktur pasca pemilu. IHSG terkoreksi cukup dalam setelah berhasil menguat sejak akhir bulan lalu akibat uforia di upgrade-nya rating hutang dan resiko industri perbankan Indonesia oleh S&P. Pelemahan ini menjadi signal aksi ambil untung investor jangka waktu dekat setelah menjenuh dari phase akumulasi. Rupiah melemah tipis 0.01% kelevel Rp14.241 per USD. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar -189.54 Miliar rupiah.