Indonesia Ekspor 1,2 Juta Ton Kelapa Bulat ke Malaysia

Oleh : Ahmad Fadli | Minggu, 19 Mei 2019 - 09:58 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta -  Perbatasan negara memiliki keunggulan akses pasar yang lebih dekat sehingga dengan memberdayakan potensi yang ada menjadi langkah tepat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil saat melepas ekspor 1,2 ton kelapa bulat asal Kabupaten Sambas ke Sarawak, Malaysia di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (18/5/2019).

"Dengan kerjasama semua pihak, kita wujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia tahun 2045," ujar Jamil.

Menurutnya Kementerian Pertanian melalui Barantan selaku institusi yang mengemban amanah melindungi sumber daya alam hayati berperan juga melakukan akselerasi layanan untuk mendorong ekspor komoditas pertanian.

Untuk mewujudkan itu, berbagai langkah inovasi dilakukan termasuk penguatan sistem perkarantinaan diperbatasan.

Ia mengatakan PLBN Aruk yang berada di Kabupaten Sambas memiliki potensi komoditas pertanian yang besar. Hal ini sejalan dengan program pembangunan pertanian diwilayah ini oleh Kementan dan dinas terkait yang menjadikan Kabupaten Sambas sebagai lumbung pangan, khususnya padi. "Gerak cepat pemerintah daerah dalam menangkap peluang ekspor ini patut diapresiasi, dan kami di jajaran Karantina Pertanian siap mengawalnya," tandas Jamil.

Sementara itu, Kepala Stasiun Karantina Pertanian Entikong, Yongky Wahyu Setiawan menyebutkan data dari sistem otomoasi perkarantinaan IQFAST diwilayah kerja Aruk, lalu lintas eksportasi produk pertanian mulai menggeliat semenjak kebijakan pemerintah menjadikan batas negeri sebagai pusat ekonomi.

Dikatakan, setelah sebelumnya tanpa lalu lintas ekspor, kini sepanjang Januari hingga April 2019 telah disertifikasi 16 jenis komoditas pertanian dengan total 17.420 ton mulai dari  produk hortikultura hingga rempah senilai Rp174,9 Miliar.

"Wilayah kerja Karantina Pertanian Aruk merupakan satu dari lima wilker dibawah Karantina Pertanian Entikong. Wilker lainnya adalah Nanggu Badau, Jagoi Babang, Sungai Keli dan termasuk Entikong," tukasnya