Mr. Brank Bidik Pasar Fashion Millenial Pria Hitam Putih

Oleh : Ahmad Fadli | Minggu, 19 Mei 2019 - 09:23 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Jumlah millenial yang mencapai 90 juta jiwa atau sepertiga dari total jumlah penduduk Indonesia  memang meniupkan angin segar bisnis fashion kasual. Ceruk pasarnya demikian luas. Asal, kreatif melihat selera dan masuk dalam dunia mereka lebih dalam, bisnis fashion kasual anak muda akan terus eksis.

Nurul Eka Yulifah bersama suaminya salah satunya, seorang dokter yang juga penikmat fashion monochrome style hitam putih mencoba peruntungannya di bisnis fashion anak muda bergenre pria yang diberi nama Mr.Brank.

Brand Mr. Brank  diadaptasikan dari istilah Kumis yang dalam bahasa Jawa disebut Brengos, yang kemudian dengan pertimbangan komersial diubah menjadi Brank.

Nurul Eka Yulifah optimis impiannya menduniakan Gresik bisa terwujud melalui keunggulan kualitas produk fashion Mr. Brank besutannya.

“Kami menjunjung tinggi kualitas mulai dari bahan yang nyaman sablon, bordir, printing, sampai produk  handmade. Desainnya pun mencerminkan gaya hidup anak muda pria yang kekinian, sportif, nyeleneh, story petualangan mencari pasangan dan berbagai quote yang bisa menertawakan diri sendiri,”papar Nurul saat shoft launching Mr.Brank di Gedung Wisma A.Yani, Gresik (17/5).

Menyasar segmen anak muda diakui Nurul menjadi tantangan tersendiri, bagaimana membuat mereka terlibat dan menjadi aktor  yang mengilhami dan menjiwa pada  desain Mr.Brank.

Selain itu, Nurul juga mencoba membuat setiap konsumennya merasa istimewa karena model dan desain yang ditawarkan meski bertema hitam putih tapi tetap tidak pasaran, prestise dan limited edition.

Untuk target pasar, Mr.Brank menyasar segmentasi mulai dari kelas ekonomi sampai menengah dengan kisaran harga Rp 100.000 sampai Rp 1.000.000 untuk berbagai varian produk, diantaranya syal, topi, celana pendek, celana panjang, jaket, sweater, sweatshirt, hoodie, T-Shirt, kemeja dan sebagainya.

Pemasarannya dilakukan secara offline melalui store dan online dengan sistem penjualan langsung, reseller dan franchise. Dalam setahun terakhir, setidaknya bisa merambahi kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Denpasar, Malang, dan Medan.

“Selain pasar dalam negeri, kami juga tengah menjajaki pasar ekspor. Minimal menjangkau negara tetangga dulu seperti Malaysa, Brunei, Singapura, dan Australia,” tandas Nurul.