Maksimalkan Kesehatan Untuk Mendukung Ibadah Saat Bulan Puasa

Oleh : Nina karlita | Senin, 13 Mei 2019 - 15:53 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, 13 Mei 2019 – Bagi umat Muslim, berpuasa di bulan Ramadan merupakan salah satu kewajibanibadah. Di Indonesia, umat Muslim berpuasa selama 13 – 14 jam. Meski relatif lebih singkat dibanding
sejumlah negara lain, perubahan pola makan selama bulan Ramadan seringkali membuat tubuh terasa lemas
untuk menjalankan aktivitas keseharian. Jika sudah merasa lemas, aktivitas fisik seperti olahraga seringkali tak lagi masuk dalam daftar prioritas dalam kegiatan harian.

“Sebagian orang berpikir bahwa olahraga selama puasa akan menguras energi dan membuat tubuh menjadi
semakin lemas. Padahal olahraga dapat membantu tubuh tetap fit. Combiphar sebagai perusahaan lokal
consumer healthcare terdepan di Indonesia, mengajak masyarakat Indonesia untuk tetap menjalankan gaya
hidup aktif agar dapat bugar saat menjalankan puasa di bulan Ramadan. Inisiatif ini sesuai dengan komitmen
perusahaan, Championing a Healthy Tomorrow untuk membantu menciptakan generasi Indonesia yang lebih
sehat,” ujar Lim Soeyantho, Chief Operating Officer & Member of Board of Director Combiphar.

Sebuah penelitian menyatakan menjalankan puasa selama bulan Ramadan, akan meningkatkan kemampuan
adaptasi tubuh untuk proses pembakaran lemak dan penyimpanan karbohidrat di dalam otot dan hati. Dengan
demikian tubuh tidak mudah lemas saat asupan glukosa rendah, karena tubuh mempunyai cadangan makanan
untuk diolah. Proses adaptasi tersebut akan lebih dirasakan manfaatnya apabila kita tetap aktif berolahraga
meski sedang berpuasa.

Pada umumnya tubuh akan merasa lapar sekitar 4 – 8 jam setelah makan terakhir “Saat berpuasa di bulan
Ramadan, biasanya kita akan merasa lapar pada jam 10.00 atau 11.00 siang, namun saat jam 12.00 hingga
13.00 tubuh akan mulai merasa lebih bugar. Kondisi ini bisa terjadi karena pada jam 12.00 tubuh akan mulai
mengompensasi rasa lapar dengan cara mengeluarkan cadangan makanan yang ada didalam tubuh (glikogen
dan asam lemak), untuk menjadi sumber energi. Dengan demikian tubuh akan kembali merasa segar,” papar
dr. Sandi Perutama Gani, Medical Expert Combiphar.
Perasaan lemas saat berpuasa dapat disebabkan beberapa kondisi, salah satunya adalah turunnya jumlah
hemoglobin.

“Selain berkurangnya sel darah merah, perasaan lemas juga dapat diakibatkan oleh kesalahan
memilih menu makanan saat sahur dan berbuka, kekurangan cairan serta kurang olahraga. Ketika berolahraga,
jantung akan memompa darah lebih cepat ke seluruh tubuh. Darah yang dipompa jantung mengandung
1 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3289214/
2 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3758056/

oksigen mengalir ke seluruh tubuh dan membuat tubuh terasa lebih bugar. Saat jantung tidak memompa
darah lebih cepat, tubuh akan terasa lebih lemas karena kurang oksigen. Oleh karenanya, meski sedang
berpuasa, olahraga secara konsisten perlu dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kekuatan masing-masing
individu,” imbuh dr. Sandi.