Pianis Italia Nicollo Ronchi Kagumi Pianis Muda Indonesia

Oleh : Amazon Dalimunthe | Senin, 13 Mei 2019 - 07:38 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Pianis kelas dunia asal Italia Nicollo Ronchi mengagumi pianis-pianis muda Indonesia yang tampil bersamanya dalam konser musik amal bertajuk, ”Music For Hope Benefit Concert”. Acara ini berlangsung di Intercontinental Hotel Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (11/05/2019) malam.

Hal ini disampaikannya usai konser berlangsung. "Saya tidak menyangka betapa banyak bakat musik terutama para pianis dari Indonesia.  Mereka punya bakat yang luar biasa.  Hanya memang harus sering melakukan tur konser agar namanya lebih dikenal di dunia, " kata Nicollo serius.

Niccolo Ronchi selanjutnya mengatakan  bahwa ’Music For Hope Benefit Concert’bukan konsernya yang pertama di Indonesia. Sebelumnya ia baru saja melakukan touring ke sejumlah kota di Indonesia, antara lain Medan, Batam. Berlanjut ke Singapura, Kuala Lumpur, Johor, dan kembali ke Indonesia menuju Surabaya dan Pekanbaru.

“Saya bahagia bisa menjadi bagian dari konser ini. Gagasan ini sangat penting. Membuat saya sangat semangat ketika mereka ada ide merubah dunia dengan konser Amal, tambah Nicollo

Niccolo Ronchi, belajar piano sejak belia dan tamat dengan nilai tinggi, honours, distinction_. Ia belajar dengan maestro Vincenzo Balzani, di Konservatori Giuseppe Verdi, di kota Milan. Lalu belajar juga dengan maestro, Leonid Margarius (murid dari Regina Horowitz, saudari Vladimir H. yang cukup terkenal).

Niccolo memenangkan Kompetisi Piano Chopin di Roma, dan memulai karirnya sebagai pianis dunia. Menggelar konser di berbagai Negara, antara lain,  di Italia, Jerman, Perancis, Inggris, Amerika Serikat, Rusia, China, Jepang, dan kini di Jakarta (Indonesia).

Ia sangat terampil, baik tampil sebagai solois ataupun dengan orkestra di lebih 200 acara resital dan concerto. Ia banyak mendapat pujian umum dan kritikus musik di berbagai negara.

Sementara itu grup opera yang pernah mewakili Indonesia di Semi Final 'Asia's Got Talent', The Brothers tampil memukau sebagai bintang tamu.

Melalui berbagai nomor lagu, seperti ‘Moonlight Sonata’dari Beethoven, ‘Nocturne in C #Minor’dan ‘Revolutionary Etude’ karya Chopin, lalu ada ‘Turkish March’kaya Mozart-Volodos, serta karya Niccolo Ronchi, berjudul ‘Lullaby’, ’Music For Hope Benefit Concert’_ seakan menjadi ruang ekspresi, apresiasi, kreasi, harmoni, dan keindahan yang terintegrasikan. Bagaimana keindahan denting piano menguatkan konformitas, relaksasi, self-expression_, dan kenikmatan estetis, bagi penonton yang hadir.

“Kepekaan seniman mampu menyerap berbagai peristiwa dari banyak sudut pandang. Tidak sekedar merespon tragedi kemanusiaan, tapi sekaligus melahirkan kepedulian untuk saling mengasihi dan saling berbagi dengan berbagai cara.  Termasuk berbagi dengan cara seni seperti yang kita hadirkan malam ini,” ujar Ketua Penyelenggara Konser Musik Amal, Andhika Wardhani, sebelum konser berlangsung.

Penyelenggaraan konser ini, lanjut Andhika Wardhani, adalah bentuk kepedulian sosial kemanusiaan, dalam rangka penggalangan dana yang akan disumbangkan ke Yayasan Kanker Indonesia (YKI), untuk _cancer awareness. “Hasil penggalangan dana dari pergelaran ini akan digunakan bagi pelayanan kemanusiaan. Didasari  bela-rasa semua pihak yang diekspresikan dalam karya musik,” tutur pianis yang pada konser ini juga tampil berduet dengan Niccolo Ronchi, memainkan komposisi klasik.

Andhika Wardhani, sekaligus menyampaikan rasa syukur dan bangga dapat menghadirkan Niccolo, pianis kelas dunia, yang terkenal dengan kecepatan dan kelincahannya memainkan jari tuts piano. Kehadiran Niccolo, diharapkan dapat membangkitkan semangat bermusik dan empati bagi anak-anak Indonesia, khususnya pecinta musik.

“Seni adalah bentuk serapan dari apa yang kita rasakan tentang hal-hal yang ada di sekeliling kita. Berkesenian juga salah satu cara kita untuk mengekspresikan rasa kemanusiaan. Seni juga dapat menjadi mengekspresikan cinta dan kasih sayang. Karya ini adalah momentum penting untuk dicatat sebagai peristiwa kemanusiaan melalui gerakan estetika nada dan irama,” ujar Founder Arts Prima Foundation ini. (AMZ)