Tahun 2019, Mark Dynamics Tingkatkan Kapasitas Produksi Cetakan Sarung Tangan

Oleh : Hariyanto | Senin, 22 April 2019 - 12:31 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta —  PT Mark Dynamics Indonesia Tbk berupaya meningkatkan kapasitas produksi cetakan sarung tangan sepanjang tahun ini menjadi 610.000 unit per bulan.

"Kapasitas akan terus ditingkatkan secara bertahap di tahun berikutnya sesuai dengan kebutuhan pasar," ujar Direktur Utama Ridwan dalam annual report 2018 yang dikutip, Senin (22/4/2019).

Secara bisnis, perseroan masih dalam posisi yang kuat dalam persaingan industri sebagai satu-satunya produsen hand former kesehatan di Indonesia. Beroperasi dengan kapasitas 540.000 unit per bulan juga mencatatkan perseroan sebagai produsen hand former terbesar di dunia, dengan pelanggan utama yang merupakan produsen 30% satung tangan karet berbahan nitrile dunia.

Dengan economies of scale yang dimiliki menyebabkan pesaing sulit sulit ke dalam industri karena membutuhkan modal yang besar untuk bisa bersaing dengan tingkat efisiensi perseroan.

"Kondisi ini bukan berarti tanpa ancaman, mengingat pesaing perseroan saat ini adalah perusahaan hand former yang ada di Malaysia," tuturnya.

Namun, perseroan masih unggul dan masih yang terbesar dari kapasitas produksi. Kendala lain yang dihadapi perseroan, khususnya pada 2018, yakni keterbatasan perseroan untuk memenuhi terus meningkatnya permintaan pelanggan.

Langkah strategis telah dilakukan melalui pembelian lahan dan bangunan untuk lokasi pabrik baru sebagai bagian dari ekspansi produksi di tahun ini.

Sementara, Komisaris Utama Chin Kien Ping menambahkan, perseroan berhasil menjaga persaingan usaha di tingkat global terbukti dari penguasaan pasar oleh perseroan sekitar 30% dari pasar dunia industri hand former. 

Permintaan pelanggan dapat terpenuhi bahkan cenderung meningkat dari tahun ke tahun, termausk dari penggan baru, sejalan dengan kemampuan perseroan dalam menjaga dan meningkatkan kualitas produksi.

"Dampak ekonomi global yang diperkirakan mengalami perlambatan dapat dikurangi dengan kondisi ekonomi Indonesia yang relatif stabil. Oleh sebab itu, kami berharap direksi mampu menjaga konsistensi pertumbuhan yang positif pada tahun ini," kata Chin.