Pacu Program Hilirasi Industri, Kemenperin Resmikan Sentra IKM Kelapa Terpadu di Halmahera Barat

Oleh : Ridwan | Rabu, 10 April 2019 - 11:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Halmahera - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus meningkatkan nilai tambah komoditas kelapa yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Langkah ini sejalan dengan kebijakan hilirisasi industri guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam hal ini, Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin bersama dengan Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat, Maluku utara bersinergi dalam membangun Sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang difokuskan pada pengembangan industri kelapa terpadu. 

Direktur Jenderal IKMA Kemenperin Gati Wibawaningsih menyampaikan apresiasi yang tinggi bagi keseriusan Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Barat dalam mengembangkan potensi kelapa di wilayahnya, yang diwujudkan dengan adanya pembangunan Sentra IKM Kelapa Terpadu di Desa Acango.

"Saya berharap Sentra IKM Kelapa Terpadu tersebut mampu mendukung pertumbuhan industri kelapa di wilaya timur Indonesia," kata Gati seusai peresmian Sentra IKM Kelapa Terpadu di Halmahera Barat, Maluku (9/4).

Ditambahkan Gati, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian telah menyusun program kelapa terpadu untuk meningkatkan pendapatan pelaku agribisnis kelapa. 

"Apabila kita lihat pohon industri produk kelapa dari akar sampai dengan daun dan buah dapat diproduksi atau diolah baik oleh industri besar, menengah maupun industri kecil," jelasnya.

Menurut Gati, pembangunan Sentra IKM Kelapa Terpadu di Desa Acango merupakan bentuk keseriusan pemerintah daerah Kabupaten Halmahera Barat dalam mengembangkan potensi kelapa di wilayahnya.

"Dari sentra tersebut, diharapkan dapat dihasilkan berbagai komoditi seperti arang batok kelapa, berbagai macam produk dari sabut kelapa, gula merah baik gula batok maupun gula semut, air kelapa (nata de coco, kecap), dan minyak goreng," paparnya. 

Pada tahun 2018, Ditjen IKMA telah melaksanakan kegiatan pengembangan kelapa terpadu di Kabupaten Halmahera Barat  Provinsi Maluku Utara, kegiatan tersebut dilanjutkan pada tahun 2019 di beberapa daerah penghasil kelapa lainnya yaitu Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Gorontalo, Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi dan Provinsi Maluku. 

"Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam bentuk bimbingan teknis produksi dan kewirausahaan dan fasilitasi mesin/peralatan sebagai start up capital, serta perkuatan IKM logam sebagai produsen mesin/peralatan pengolahan kelapa dalam rangka mendukung ketersedian teknologi tepat guna pengolahan kelapa menjadi berbagai macam produk turunannya," tambah Gati.

Dijelaskan Gati, Dtijen IKMA melakukan program pengembangan IKM kelapa terpadu melalui pendekatan regional yang selaras dengan kebijakan daerah untuk mendorong peningkatan produksi kelapa dan olahan turunannya dalam meningkatkan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat. 

"Pengembangan tersebut tentunya berbasis kepada ketersediaan sumber daya alam, ketersediaan sumber daya manusia dan ketersediaan teknologi tepat guna dan pasar," tuturnya.

Gati berharap, dengan dibangunya sentra ini dapat menjadi pusat industri kelapa terpadu di Provinsi Maluku Utara khususnya maupun Indonesia di wilayah timur.

"Selanjutnya peran Pemerintah Daerah menjadi hal yang utama dalam mendukung tumbuh dan kembangnya industri melalui penyediaan sarana dan prasarana, infrastruktur dan regulasi," tutup Gati.