Tingkatkan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta, Kemenpar Jalin Sinergi dengan Para Pelaku Industri

Oleh : Ridwan | Kamis, 04 April 2019 - 13:31 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus mendorong peningkatan cadangan devisa melalui sektor pariwisata. Upaya tersebut sejalan dengan misi pemerintah yang telah menetapkan pariwisata menjadi sektor unggulan sebagai penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia.

Namun, untuk memacu peningkatan devisa sektor pariwisata bagi Indonesia, masih diperlukan pengelolaan dan pembangunan pariwisata secara menyeluruh.

Oleh karena itu, Kementarian Pariwisata melalui Assisten Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata Regional II Area I Jakarta-Banten menggelar 'Bimbingan Teknis Pengelolaan dan Pembangunan Pariwisata di DKI Jakarta sebagai salah satu Destinasi Prioritas Nasional' yang diselenggarakan di Maxone Hotel, Jakarta, Kamis (4/4).

Acara Bimtek yang secara resmi dibuka oleh Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata Ragional II Kemenpar Reza Pahlevi turut dihadiri oleh Wiryanti Sukamdani selaku Anggota Komisi X DPR RI, perwakilan Dinas Pariwisata DKI Jakarta, Anggota ASITA, serta 100 peserta dari para pelaku industri pariwisata di DKI Jakarta.

Dalam sambutannya, Reza mengatakan, pariwisata merupakan sektor unggulan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, karena mempunyai multiplier effect yang langsung dirasakan oleh masyarakat.

"Pariwisata menjadi salah satu sektor yang menetes ke bawah dan dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat," kata Reza.

Menurutnya, diperlukan sinergitas antara Pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pariwisata bersama Pemerintah Daerah, Akademisi, serta para pelaku industri pariwisata untuk keberhasilan pengembangan pariwisata.

"Sinergitas menjadi kunci utama kesuksesan pengembangan wisata khususnya di Kepulauan Seribu yang menjadi salah satu wilayah khusus pengembangan wisata Pemda DKI Jakarta," terangnya.

Ditambahkan Reza, DKI Jakarta telah memiliki infrastruktur yang sangat memadai. Namun, Reza menilai masih diperlukan inovasi untuk meningkatkan kualitas produk dan promosi wisata di Kepulauan Seribu.

"Wisata kuliner, sejarah, dan belanja harus dikemas dalam produk yang lebih baik, dan dipromosikan dengan baik pula, sehingga mampu mencapai target pasar saat ini yaitu kaum milenial," imbuh Reza.

Lebih lanjut, Reza menjelaskan, produk-produk yang saat ini ditawarkan untuk wisata Kepulauan Seribu dirasa memang masih kalah bersaing dengan beberapa daerah wisata bahari di Indonesia. 

"Oleh karena itu, inovasi dan strategi pemasaran dengan lebih mendekatkan diri dengan pasar menjadi kunci utama keberhasilan pengembangan pariwisata di Kepulauan Seribu," katanya.

Reza menyadari bahwa infrastruktur atau aksesibilitas, daya saing produk dan kesiapan destinasi, serta kesiapan para pelaku industri di Kepulauan Seribu masih menjadi tantangan terbesar.

"Oleh karena itu, kami terus memberikan edukasi dan pemahaman kepada seluruh stakeholder untuk selalu bersiap dalam mengembangkan pariwisata sebagai salah satu penggerak ekonomi masyarakat sekitar," papar Reza.

Ia berharap bahwa melalui Bimtek ini mampu meningkatkan sinergitas antara Kemenpar, Pemda DKI Jakarta, Akademisi, serta para pelaku industri pariwisata. 

"Kami dari pemerintah pusatxakan terus mensupport program pengembangan wisata Pemda DKI Jakarta yang sesuai dengan bidang dan tugasnya masing-masing," tutur Reza.

Wastutik selaku Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Area I Jakarta-Banten Kemenpar yang sekaligus menjadi Ketua Panitia Bimtek mengatakan, untuk meningkatkan kualitas destinasi pariwisata di DKI Jakarta diperlukan sistem penataan dan pengelolaan yang menyeluruh.

Selain itu, tambahnya, kerja sama antara Kementerian/Lembaga dan para stakeholder pariwisata juga harus ditingkatkan sehingga memberikan dampak positif bagi pariwisata di DKI Jakarta.

"Diharapkan dengan program Bimtek ini dapat menjadikan pariwisata di DKI Jakarta lebih maju dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat sekitar," tuturnya.

Sementara itu, Wiryanti Sukamdani selaku Anggota Komisi X DPR RI mengatakan, DKI Jakarta menjadi posisi kedua setelah Bali yang menjadi favorit para wisatawan mancanegara (Wisman).

Berdasarkan catatan yang diterima, pengembangan pariwisata di DKI Jakarta pada Februari 2019 mencapai 195.961 Wisman, angkan tersebut meningkat dari periode Januari 2019 sebesar 175.472 wisman. Berdasarkan kategori negaranya, Tiongkok menjadi yang terbesar mencapai 33.672 wisman, Malaysia 25.363 wisman, Jepang 16.122 wisman, Singapura 14.904 wisman, dan Korea Selatan 10.049 Wisman.

Menurutnya, masifnya kunjungan wisman ke DKI Jakarta harus dimanfaatkan dengan baik untuk dapat meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sektor pariwisata.

"Ini yamg harus dimanfaatkan, jangan sampai DKI Jakarta yang notabennya Ibu Kota Indonesia kalah bersaing dengan wilayah lainnya," kata Wiryanti.

Wiryanti berharap dengan adanya program Bimtek ini dapat memberikan edukasi dan pemahaman kepada seluruh para pelaku industri pariwisata khususnya di DKI Jakarta untuk dapat meningkatkan pariwisata yang berdaya saing global.