KEK Morotai Berfokus Kembangkan Industri Pengolahan Perikanan dan Pariwisata

Oleh : Herry Barus | Senin, 01 April 2019 - 12:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Manado- KEK Morotai dengan luas 1.501 hektare berfokus pada investasi pengolahan perikanan dan pariwisata. KEK Morotai mulai masuk investor.

"Kenapa pariwisata, karena memang di daerah yang dekat dengan Papua, ada banyak pulau cantik, ada bekas pangkalan tentara peninggalan perang dunia," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Senin (1/4/2019)

Presiden Jokowi menyebutkan di KEK Morotai mulai masuk investor namun masih perlu penunjang yaitu perpanjangan landas pacu bandara di daerah itu.

Presiden juga menyebutkan pengembangan KEK juga akan meningkatkan daya saing produk Indonesia.

"Jika dulu selalu mengekspor bahan mentah, dengan adanya KEK, ada industri pengolahan dalam negeri sehingga ada ekspor olahan bidang perikanan, perkebunan termasuk pengembangan pariwisata, " katanya.

70 Tahun Kemitraan AS-Indonesia

Sementara itu Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Joseph R. Donovan Jr, mengunjungi Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut), untuk memperingati 70 tahun kemitraan Pemerintah AS dan Indonesia dalam konservasi kelautan dan pengelolaan perikanan.

Direktur Proyek USAID SEA, Alan White melalui siaran pers yang diterima Antara, Senin (1/4/2019)  mengatakan, Duta Besar Joseph R. Donovan, Jr. dijadwalkan meninjau sejumlah lokasi sejarah termasuk museum pribadi milik Mukhlis Eso. Selain itu, Dubes Donovan juga dijadwalkan mengunjungi SKPT serta pabrik pemrosesan Tuna di Morotai.

Dalam kunjungannya selama tiga hari di Morotai, Dubes akan merayakan Peringatan 70 tahun Kemitraan antara Pemerintah AS dan Indonesia dalam Konservasi Kelautan dan Pengelolaan Perikanan berkelanjutan di Malut dikemas dalam satu rangkaian kegiatan di Morotai, termasuk di dalamnya mendeklarasikan pencadangan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) di Maluku Utara yang dokumennya telah ditandatangani oleh Gubernur Malut.

Kegiatan itu dilanjutkan dengan penyerahan simbolik registrasi kapal (BPKP) dari DKP Provinsi Malut kepada perwakilan nelayan skala kecil di Pulau Morotai dan berdasarkan jadwal Dubes beserta rombongan akan tiba di Bandara Pitu Morotai pada Senin siang, 1 April 2019.

Bahkan, Bupati Morotai, Benny Laos, telah mengagendakan untuk menyambut kedatangan Dubes beserta rombongan dan langsung menuju Museum Perang Dunia II (Trikora).

Setelah mengunjungi Museum Perang Dunia Kedua (WW II), rombongan Dubes akan berkunjung ke Pabrik Pemrosesan Tuna di SKPT Daeo Majiko Pulau Morotai guna melihat secara langsung pemrosesan tuna loin yang menerima hasil tangkapan ikan dari nelayan tuna yang menerapkan sistem traceability guna mendukung sistem perikanan berkelanjutan di Pulau Morotai.

Pemerintah Amerika melalui proyek USAID Sustainable Ecosystem Advance (USAID SEA) mendukung inisiatif pemerintah daerah Morotai untuk meningkatkan produksi tuna yang berkelanjutan dan meningkatkan expor tuna ke AS.

Dia menambahkan, kunjungan Dubes itu ditutup dengan acara kunjungan ke salah satu lembaga swadaya masyarakat (NGO) yang menjadi mitra pelaksana program Konsulat Jenderal Amerika di Surabaya Liquid Future dan meninjau koleksi museum pribadi salah satu warga Morotai, Mukhlis Eso. Rombongan Dubes akan kembali ke Jakarta pada Rabu, 3 April 2019.

Sementara itu, Kepala Bagian Protokoler Pemkab Morotai, Abdul Karim ketika dikonfirmasi melalui telepon selularnya mengaku, Pemkab Pulau Morotai sudah melakukan berbagai persiapan terkait kunjungan Dubes Amerika Serikat ke Pulau Morotai.

"Kita telah bertemu dengan perwakilan USAID SEA dan Protokoler Kedubes untuk mematangkan kedatangan Dubes AS," katanya.