Pabrik Fiber Optik Senilai Rp 1 Triliun Hadir di Kawasan Industri Kendal

Oleh : Ridwan | Jumat, 22 Maret 2019 - 12:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Kendal, PT Maju Bersama Gemilang (MBG) resmi mendirikan pabrik fiber optik terpadu senilai Rp 1 triliun di Kawasan Industri Kendal (KIK) Jawa Tengah.

"Pabrik fiber optik di KIK Kendal menghadirkan teknologi terbaru untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal dan ekspor," ujar Presiden Direktur PT Maju Bersama Gemilang (MBG), Frank Wu di sela peletakan batu pertama pembangunan pabrik tersebut (21/3).

Pabrik tersebut nantinya akan memproduksi jaringan fiber optik mencapai 10,5 fiber kilometer per tahun, kabel serat optik 6 fiber kilometer per tahun.

Selian itu, pabrik juga memproduksi kabel optik bawah laut (Fiber Optic Cable Submarine) mencapai 10.000 kilometer dan jaringan distribusi optimal (optimal distribution network) mencapai 4 juta dollar pertahun.

Frank menjelaskan, pembangunan pabrik di dalam negeri untuk mendukung kebijakan pemerintah untuk meningkatkan komponen lokal di dalam negeri.

Dalam membangun pabrik, perusahaan menggandeng struktur permodalan lokal dan pihak asing yang berpengalaman. Pihaknya berharap ada transfer teknologi dan pengetahuan dari proses pembangunan pabrik.

Dijelaskan Frank, investasi Rp 1 triliun berupa tanah, bangunan, mesin dan teknologi. Direncanakan, bangunan seluruhnya akan selesai dalam waktu 4 tahun.

"Pembangunan fiber optik bagian dari komitmen mendukung pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia," katanya.

Lebih lanjut, Frank menjelaskan, dengan kapasitas produksi tersebut nantinya pabrik akan menjadi Pabrik Fiber Optic Cable system terbesar di Asia Tenggara.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT MBG Akmal Fauzi menjelaskan, pabrik dibangun di atas lahan KIK seluas 6 hektar. Tahap pertama berupa bangunan gedung akan tuntas pada akhir 2019.

Sementara bangunan pendukung lainnya akan diselesaikan dalam kurun waktu 4 tahun. Pabrik akan menyerap 600 tenaga kerja lokal.

Akmal menambahkan, jika bangunan sudah jadi, pabrik ini diklaim menjadi pabrik fiber optik cable system terbesar di Asia Tenggara. Karena produksi sudah dilakukan di dalam negeri, pabrik ini juga akan membantu negara menekan pengeluaran devisa. 60 persen dari produk perusahan juga akan mengandung komponen lokal.

"Kalau jadi, komponen TKDN mencapai 60 persen," katanya.