Optimalisasi Dana Riset Dongkrak Pertanian

Oleh : Wiyanto | Senin, 18 Maret 2019 - 16:33 WIB

INDUSTRY.co.id

Bogor - Alokasi riset di pertanian masih sangat rendah, namun rendahnya alokasi tersebut bukan berarti tanpa hasil yang optimal. Optimalisasi anggaran riset diharapkan dongkrak kemajuan pertanian.

Secara umum, anggaran riset Indonesia belum mencapai 1% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Dalam APBN 2017, anggaran riset hanya sebesar 0,21 persen dari PDB Indonesia.

"Alokasi anggaran kita masih kalah, tapi kita harus bisa berbuat banyak," kata SAM Bid Infrastruktur Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi di Bogor, Senin (18/3/2019).

Saat ini Kementan punya penelitian unggulan yang on-going di Tanaman Pangan seperti Varietas Padi Hibrida, Tropis Umur Genjah,Varietas Padi Ultra Genjah (mendukung IP 400 dan antisipasi perubahan iklim), Benih Padi (BS, FS, ES/SS), Varietas Jagung Hibrida Umur Genjah, Varietas Kedelai Biji Besar, Varietas Gandum Tropika dan Varietas Sorghum. Pada Tanaman Hortikultura seperti, varietas Unggul Baru (kentang, bawang merah, manggis, durian, jeruk, pisang, krisan) produktivitas tinggi, tahan cekaman biotik dan abiotik (perubahan iklim), Benih Sumber(Bawang Merah, Kentang, Durian, Manggis, Jeruk, Krisan, Mawar. Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura (aman dikonsumsi, sehat dan input rendah) Tanaman Perkebunan, Somatik Embriogenesis (SE) Jambu Mete, Kultur Jaringan Nilam & Lada, Tebu kultur jaringan dan lainnya.

"Anggaran Litbang pertanian sekitar Rp 1 triliun itu semua, riset lebih rendah. Lihat alokasi anggaran riset dan APBN, negara maju Singapura, Jepang rasio dengan APBN lebih tinggi," katanya.