Lewat Program Vokasi Industri, Menperin Kejar Satu Juta Tenaga Kerja Tersertifikasi di Tahun 2019

Oleh : Ridwan | Senin, 18 Maret 2019 - 16:45 WIB

INDUSTRY.co.id - Sukabumi, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus melakukan berbagai upaya demi mewujudkan terciptanya satu juta tenaga kerja industri tersertifikasi sampai tahun 2019.

Salah satu upayanya melalui pelaksanaan program pendidikan vokasi yang link and match antara industri dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

"Pengembangan program link and match antara SMK dengan Industri, hingga hari ini telah mencapai sebanyak 2.604 SMK yang dimitrakan dengan 885 perusahaan industri dengan total perjanjian kerjasama sebanyak 4.971 perjanjian," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat peluncuran program vokasi antara SMK dengan Industri di wilayah Jawa Barat di PT. Anugerah Indofood Barokah Makmur, Sukabumi, Senin (18/3).

Sejak diluncurkan tahun 2017, program pendidikan vokasi ini telah menjangkau wilayah Jawa, Sumatera, hingga Sulawesi. "Kami akan terus lanjutkan, karena antusiasmenya baik dari SMK maupun industri sangat tinggi," terangnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2018, tingkat pengangguran terbuka (TPT) dari lulusan SMK mengalami penurunan. Tahun 2017, TPT lulusan SMK sebesar 11,41 persen, merosot menjadi 11,24 persen di 2018.

"Oleh karenanya, dibutuhkan kerja keras melalui kolaborasi dengan berbagai pihak terkait, seperti kementerian dan lembaga serta asosiasi industri," imbuh Menperin.

Ditambahkan Airlangga, selain meluncurkan program link and match, dalam menciptakan SDM industri yang kompeten, Kemenperin sudah menjalankan pendidikan vokasi di SMK dan politeknik di lingkungan Kemenperin dengan konsep dual system yang diadopsi dari Swiss dan Jerman. 

Selain itu, lanjut Airlangga, pihaknya juga telah memberikan pelatihan 3 in 1 (pelatihan, sertifikasi, dan penempatan kerja), yang juga diikuti oleh penyandang disabilitas.

"Diklat dengan sistem 3 in 1 (Pelatihan, Sertifikasi, dan Penempatan Kerja), pada tahun 2017 sebanyak 32.000 orang dan pada tahun 2019 ditargetkan sebanyak 72.000 orang," ungkapnya.

Selanjutnya, Kemenperin juga telah melakukan pembangunan infrastruktur kompetensi (SKKNI, LSP dan Sertifikasi Kompetensi), serta pembangunan pusat inovasi dan pengembangan SDM industry 4.0.

"Setidaknya sudah ada tiga laboratorium IoT yang diresmikan dan dikunjungi dalam satu tahun terakhir. Ini adalah langkah emas bagi Indonesia untuk menguasai inovasi dan teknologi," tutupnya.