IPCC Tetap Tumbuh di Tengah Ekspor Nasional Melambat

Oleh : Wiyanto | Kamis, 21 Februari 2019 - 09:09 WIB

INDUSTRY.co.id -

Jakarta - PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) menepis adanya anggapan bahwa pertumbuhan ekspor yang melambat akan mempengaruhi kinerja operasional dari IPCC sama sekali tidak terlihat.

IPCC berpendapat bahwa perlambatan pertumbuhan ekspor tersebut terjadi pada total dari aktivitas ekspor secara nasional namun, dari sisi ekspor kendaraan dimana IPCC terlibat pada aktivitas tersebut tidak terjadi perlambatan. Adanya permintaan akan kendaraan (ekspor) dari Indonesia menguntungkan posisi IPCC sebagai dedicated terminal kendaraan untuk aktivitas bongkar muat ekspor impor.

Di sisi lain, adanya sejumlah pabrikan otomotif yang menjadikan Indonesia sebagai basis produksi juga memberikan imbas positif pada perseroan. Tercatat aktivitas bongkar muat unit kendaraan untuk terminal internasional hingga Januari 2019 meningkat 7,74 persen secara YoY. Pada segmen kendaraan penumpang (cars) mengalami kenaikan 1,45 persen YoY. Sementara itu, dari segmen pengangkutan alat berat naik 7,76 persen dan spare parts meningkat 34,20 persen. Khususnya untuk kendaraan karena terkait dengan data ekspor dan impor nasional dapat disampaikan kegiatan ekspor kendaraan yang ada pada IPCC pada bulan Januari telah meningkat 17,75 persen secara YoY. Sementara untuk import tercatat menurun 52,44 persen.

Dari data yang disampaikan terlihat bahwa kegiatan ekspor kendaraan masih mengalami peningkatan, baik yang terjadi secara nasional dan hal tersebut inline dengan apa yang terjadi di IPCC. Kondisi tersebut sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan ekspor barang jadi sehingga dapat memberikan nilai tambah. Pergeseran komoditas ekspor dari natural resources menjadi barang jadi non migas secara bertahap khususnya yang memiliki nilai tambah akan dapat mengurangi ketergantungan ekspor pada natural resources tersebut," ujar Investor Relation IPCC, Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (21/2/2019).

Ia juga menambahkan, adapun kendaraan merupakan bagian dari kegiatan ekspor yang dilakukan oleh pemerintah untuk mendukung peningkatan nilai tambah tersebut. Penurunan impor kendaraan diakibatkan adanya sejumlah pabrikan otomotif yang menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk diekspor. IPCC telah menjalin kerjasama dengan pabrikan otomotif untuk melakukan kegiatan pengiriman kendaraan, terutama ekspor melalui perseroan. Di sinilah kontribusi IPCC terhadap program pemerintah untuk dapat meningkatkan ekspor sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan kinerjanya.

Berikutnya, sebagai upaya mendukung dan mensukseskan program pemerintah untuk meningkatkan ekspor kendaraan dari Indonesia dan sebagai bagian dari komitmen perseroan untuk mewujudkan pengelolaan terminal kendaraan kelas dunia yang unggul dalam operasional dan pelayanan serta sebagai upaya perseroan untuk mewujudkan nilai-nilai perusahaan terutama Action, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) yang merupakan Terminal Kendaraan terbesar ke-3 se-Asean dan ke-27 Dunia turut ikut berpartisipasi dalam program pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bea Cukai untuk memberikan kemudahan ekspor kendaraan melalui Penerapan Sistem Pintu Otomatis Tempat Penimbunan Sementara (Auto Gate System).

Hingga awal tahun 2019, perseroan memiliki luas lahan penampungan sebesar 34 ha dengan kapasitas penuh sebanyak 780 ribu unit. Saat ini, kapasitas atau utilisasi lahan telah terpakai 521.064 unit. Dengan adanya, penerapan aturan simplifikasi ekspor tersebut maka tentunya akan terjadi peningkatan muatan pada lahan penampungan sementara yang dimiliki perseroan.

Penerapan Auto Gate System ini merupakan upaya untuk memudahkan proses bongkar muat kendaraan. Adanya penerbitan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai menjamin terwujudnya kepastian hukum terkait dengan kewenangan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk melaksanakan pelayanan dan pengawasan ekspor kendaraan CBU mulai dari pemasukan ke kawasan pabean, penyampaian PEB dan pemuatan ke sarana pengangkut. Indra Hidayat Sani, Direktur Operasi turut menambahkan.

Kebijakan ini mendorong PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk untuk segera mempercepat pengembangan lahan penumpukan hingga 89,5 ha dengan total kapasitas 2,1 juta unit kendaraan dalam 4 (empat) tahun ke depan. Ungkap Arif Isnawan, Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis.

Untuk mengantisipasi adanya peningkatan volume kendaraan maka IPCC merencanakan membangun lahan parkir vertikal. Ini menindaklanjuti adanya simplifikasi ekspor, yang berdampak pada pencegahan penumpukan kendaraan yang akan diekspor oleh produsen mobil. Indra Hidayat Sani kembali menyampaikan, ini bentuk kemudahan IPCC terhadap pelanggannya.