IHSG Berpotensi Naik pada Kisaran 5.336-5.423

Oleh : Abraham Sihombing | Senin, 27 Februari 2017 - 08:40 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan bergerak pada kisaran 5.336-5.423 pada perdagangan Senin (27/02/2017) dengan kecenderungan menguat.
 
Dalam laporan riset harian, Senin (27/02/2017), William Suryawijaya, analis PT Asjaya Indosurya Securities, mengemukakan, IHSG kini sedang berupaya untuk meninggalkan titik support 5.336 yang telah teruji kuat. Pergerakan IHSG saat ini berpotensi untuk menembus titik resistensi 5.423.
 
William menjelaskan, IHSG berkemungkinan untuk menembus titik resistensi tersebut asalkan titik supoort 5.336 tidak tersentuh yang berpotensi akan menekan IHSG terus ke level di bawahnya.
 
William menuturkan, kenaikan IHSG hari ini secara fundamental ditopang oleh stabilitas perekonomian domestik serta adanya publikasi data makroekonomi menjelang pergantian bulan. Kendati demikian, pergerakan harga komoditas masih akan terus mempengaruhi pola pergerakan IHSG dalam beberapa waktu kedepan.
 
Sementara itu, Yuganur Wijanarko, analis PT KGI Sekuritas Indonesia, dalam laporan riset hariannya, mengungkapkan, IHSG pada perdagangan hari ini berpotensi menembus titik resistensi 5.410 setelah pada akhir pekan kemarin, IHSG ditutup naik 0,2% di posisi 5.385.
 
Kendati demikian, menurut Yuganur, kenaikan IHSG tersebut masih akan terhambat oleh aksi jual yang dilakukan pelaku pasar karena tidak tahan terhadap volatilitas pasar regional dan indeks EIDO. Meski demikian, hal itu tampaknya tinggal menunggu waktu bagi sentimen positif yang bakal kembali mendorong IHSG untuk melewati titik resistensi dan menembus level di atas 5.410.
 
EIDO kepanjangan dari iShares MSCI Indonesia Investable Market Index Fund. Ini adalah indeks reksadana sejenis Exchange-Traded Fund (ETF) di bursa Amerika Serikat, yakni New York Stock Exchange (NYSE). Saham-saham Indonesia yang terpilih menurut kriteria Morgan Stanley Composite Index (MSCI) merupakan salah satu unsur dalam EIDO.
 
Para investor global yang tidak dapat berinvestasi di pasar saham Indonesia, mereka dapat langsung berinvestasi reksadana dengan cara membeli EIDO. Dengan demikian, IHSG secara tidak langsung seolah-olah mengalami dual listing, yakni di BEI dan NYSE. Pergerakan IHSG dibursa NYSE juga memberikan sentimen positif ataupun negatif bagi pergerakan IHSG keesokan harinya.***