INDUSTRY.co.id - JAKARTA-- Band Wali yang digawangi Faank (vokal), Apoy (gitar), Tomi (drum) dan Ovie (keyboardist) merilis single terbaru berjudul "Wasiat Sang Kekasih". lagu tersebut khusus didedikasikan buat mengenang tim manajemen Wali yang menjadi korban tsunami Selat Sunda akhir tahun lalu.

"Keluarga besar Wali benar benar terpukul atas kejadian tsunami yang juga menimpa sahabat kami ini.  Dengan lagu ini  kami mau mengingatkan bahwa ini bisa terjadi pada siapa saja. Kalau kemarn sahabat kami, siapa tahu besok  kita yang mengalami. Kita buat lagu ini sebagai memori buat mereka juga kita," ujar Apoy di Kantor Nagaswara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (13/2/2019).

Di antara sekian banyak lagu yang pernah mereka ciptakan, bagi Apoy, "Wasiat Sang Kekasih" merupakan yang paling menantang. "Intinya kami sampai detik ini nggak percaya mereka sudah nggak ada. Ini proses penciptaan yang paling nggak sanggup, kita sampai berdarah-darah juga bikinnya. Jangan kan kalian yang merasa sedih, kami juga," sambung Apoy.

Yang pasti, pemilik nama asli Aan Kurnia ini menegaskan tembang tersebut bukan sengaja diciptakan untuk meraup keuntungan belaka."Kami di sini cuma nggak mau ada settingan. Lagu ini berangkat dari hati kami. Kami merasakan kesedihan yang mendalam atas kejadian ini," tutur Apoy.

Seperti diketahui, Aa Jimmy dan Ade Jigo yang berada di bawah naungan manajemen Wali sedang mengisi acara gathering PLN di Tanjung Lesung, Banten saat tsunami terjadi pada  22 Desember 2018 malam. Atas kejadian itu, Aa Jimmy sekeluarga kecuali anak bungsunya dinyatakan meninggal dunia. Tidak cuma itu, istri Ade Jigo, Meyuza serta sang road manajer, Julia Resnania juga tewas atas kejadian tersebut

Berlatar belakang kejadian tersebut dan juga perenungan yang dalam, Apoy sebagai pencipta lagu sekaligus motoris grup band Wali menitip pesan kepada orang orang yang Wali cintai, jika kelak Wali tak ada lagi di dunia ini, maka lagu ini adalah pesan sekaligus wasiat untuk orang orang yang Wali cintai.

Lagu “Wasiat Sang Kekasih” ini murni hadiah untuk almarhum dan almarhumah yang telah pergi mendahului kita semua, diciptakan dan dipersembahkan sebagai bentuk dedikasi, kepedulian, keprihatinan serta kesedihan mendalam dari Wali untuk orang orang yang dicintai, baik keluarga besar Wali dan juga keluarga besar NAGASWARA”.ucap Apoy.

Konsep musik yang diusung dalam lagu ini masih tetap bergenre Pop ala Wali dengan lirik melow yang disuarakan lewat vokal khas Faank, menggiring para pendengar larut dan membayangkan betapa dasyatnya musibah tersebut. Ada kesedihan dan ketegaran dan hikmah yang  bisa dipetik dari lagu tersebut. Dan tentunya betapa terpukulnya jiwa kita, ketika ditinggal pergi oleh orang-orang yang kita cintai secara tidak terduga.  (AMZ)