Dukung Program Sejuta Rumah, BTN Luncurkan KPR BTN Mikro

Oleh : Herry Barus | Minggu, 26 Februari 2017 - 11:35 WIB

INDUSTRY.co.id - Semarang —  PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) meluncurkan produk Kredit Pemilikan Rumah baru bernama KPR BTN Mikro seiring perannya dalam mendukung program sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah RI.

Direktur Utama BBTN, Maryono dalam keteraangan pers yang diterima Minggu (26/2/2017)  mengatakan produk anyar tersebut diharapkan bisa menjawab kebutuhan pembiayaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) terutama pekerja di sektor informal yang jumlahnya diprediksi mencapai 6,5 juta orang.

"Dengan KPR Mikro, Bank BTN membuka ruang bagi masyarakat yang lebih luas dalam memperoleh akses pembiayaan perumahan," katanya.

Adapun, produk KPR BTN Mikro membidik keluarga atau individu yang memiliki penghasilan rata-rata Rp1,8 juta hingga Rp2,8 Juta per bulan.

Segmen masyarakat ini merupakan segmen yang paling membutuhkan akses pembiayaan rumah, karena mereka tidak masuk dalam kategori penerima KPR Subsidi baik dalam skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) maupun Subsidi Selisih Bunga (SSB), dan juga Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) yang dikucurkan pemerintah.

Meski menyasar segmen MBR, KPR BTN Mikro bukan bagian dari program bantuan pendanaan program sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah.

"Pendanaan KPR Mikro ini murni inisiatif Bank BTN," ujar Maryono.

Dalam peluncuran produk KPR BTN Mikro, perseroan menawarkan promo bunga KPR BTN Mikro sebesar 7,99% per tahun (fixed). Selain bunga kredit yang rendah, angsuran pun dibuat dengan skema yang ringan, misalnya dibayar mingguan, atau harian.

Disamping itu produk tersebut juga memberikan besaran uang muka yang ringan, tergantung pada kegunaan.

"KPR BTN Mikro pun dapat dipergunakan untuk pembelian rumah baru atau second, pembelian kavling, pembangunan rumah di atas lahan yang sudah dimiliki, serta perbaikan atau renovasi rumah," urainya.

Maryono menambahkan untuk pembelian rumah pertama, Bank BTN menerapkan uang muka hanya sebesar 1%. Sementara untuk renovasi rumah atau pembangunan rumah, uang muka diwajibkan minimal 10%.

"Uang muka ini, bisa digunakan untuk mencairkan KPR Mikro, dengan plafon atau nilai maksimal Rp75 juta," tuturnya.

Lebih lanjut, pembiayaan mikro ini juga bisa diberikan secara berulang (repetitive) atau bergulir (revolving). Kemudian, jangka waktu kredit bisa sampai dengan 10 tahun.

Selama menggunakan produk KPR BTN Mikro, nasabah pun mendapatkan asuransi dari kredit properti yang diajukan.

Adapun, target penyaluran KPR Mikro tahun ini sebesar Rp150 miliar, dimana tahap awal peluncuran KPR Mikro, debitur yang disasar adalah pedagang yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Mie Bakso (APMISO).

Selain pedagang makanan, perseroan juga menyasar nelayan, petani, pengrajin, dan pekerja di sektor informal.

"Yang penting, mereka tergabung dalam komunitas pedagang atau koperasi serta merupakan binaan Kementerian Koperasi dan UKM dengan penilaian baik," tuturnya.

Selain menjadi anggota dalam komunitas usaha atau koperasi, syarat lainnya untuk menjadi debitur KPR Mikro adalah menjalani usahanya minimal 1 tahun serta mendapat rekomendasi dari komunitas dan koperasi yang memayunginya.

Lewat produk ini, Maryono berharap kesadaran masyarakat bisa meningkat, karena akan terbiasa menyisihkan pendapatannya untuk ditabung dan dibelikan aset, seperti rumah tinggal.

Untuk itu, Bank BTN juga mensyaratkan para debitur yang mengajukan permohonan KPR BTN Mikro harus terlebih dahulu memiliki tabungan di Bank BTN dengan rata-rata usia tabungan yakni selama minimal tiga bulan dan nominal setara cicilan bulanan kredit mereka.

Produk tabungan yang ditawarkan Bank BTN pun disesuaikan dengan kemampuan debitur, yaitu Tabungan Cermat.

Tabungan yang dirilis sejak 2015 lalu tersebut, menggratiskan biaya administrasi dengan setoran minimal Rp10.000.

Dengan KPR Mikro, jumlah pemegang Tabungan Cermat pun diharapkan bisa meningkat sehingga program inklusi keuangan bisa semakin pesat sesuai arahan OJK,? tegas Maryono.